Kadishub DKI Minta Pelaku Perusakan BKTB Ditindak
Menanggapi perusakan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono meminta aparat kepolisian.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Puluhan supir KWK merusak sejumlah armada BKTB jurusan Pantai Indah Kapuk-Monas, Selasa (11/2/2014) kemarin. Menanggapi pengrusakan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono meminta aparat kepolisian segera menangkap para pelaku.
"Kalau sudah merusak itu berarti kriminal. Perbuatan vandalisme seperti ini harus ditindak secara hukum, saya minta polisi segera menahan para pelaku," kata Pristono.
Terkait motif pengrusakan yang dilatarbelakangi karena perebutan trayek, Pristono menegaskan BKTB Monas - PIK itu sama sekali berbeda dengan trayek angkot KWK yang juga melintas di sejumlah lokasi yang sama di bilangan Pluit.
Menurutnya, dari sisi sasaran penumpang, BKTB jelas bertujuan mengajak pengguna kendaraan pribadi untuk menggunakan angkutan umum dengan fasilitas yang tidak berbeda dengan bus TransJakarta.
Selain itu, terang Pristono bKTB juga beroperasi di jalur bus way, berbeda dengan angkot yang berada di jalur reguler. "Dari tarifnya saja sudah berbeda jauh, BKTB itu Rp 6.000 kalau angkot kan Rp. 3.000, sudah pasti tak akan ada perebutan penumpang," bebernya.
Sebanyak empat armada Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) jurusan Pantai Indah Kapuk - Monas dirusak oleh sekumpulan sopir KWK yang trayeknya bersinggungan dengan BKTB. Para sopir tersebut merusak karena mereka mengaku pendapatannya berkurang semenjak BKTB diluncurkan pada 5 Februari 2014 kemarin.
Sementara itu, Humas Transjakarta Sri Ulina Pinem Humas Transjakarta mengatakan, akibat pengrusakan yang terjadi di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, dan Penjaringan, Jakarta Utara tersebut, sejumlah jendela kaca bus berukuran seperti Metro Mini ini hancur. Untuk menghindari adanya pengrusakan lagi, pihak Transjakarta sudah menarik semua armadanya balik ke pool.
"Pukul 15.00 WIB tadi, seluruh armada kita yang berjumlah sudah ditarik ke pool di Cawang," kata Sri saat dihubungi, Selasa (11/2).
Selain merusak bus, sejumlah sopir dan petugas on board juga dianiaya sopir angkot. Beruntung tidak ada penumpang yang terluka akibat engrusakan tersebut. "Jadi sebelum menrusak bus, sopir angkot itu menyuruh penumpang untuk turun," ujarnya.
Atas perusakan tersebut, pihak Transjakarta sudah melaporkan aksi perusakan tersebut ke pihak kepolisian. Ia pun meminta kasus ini diusut tuntas. "Kita sudah laporkan ke Polsek Penjaringan dan Polsek Kunir," ujar dia.