Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Sopir KWK Blokir Jalan dan Timpuk BKTB Dengan Batu

Puluhan supir angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) marah akibat beroperasinya Trayek Bus Kota Terintegrasi Busway.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Puluhan Sopir KWK Blokir Jalan dan Timpuk BKTB Dengan Batu
Warta Kota/Feriyanto Hadi
BKTB bernopol B 7713 IV dicegat saat sedang beroperasi. Mereka mengamuk bus, melemparinya dengan batu hingga menyebabkan bus yang belum lama beroperasi di trayek itu, rusak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Puluhan supir angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) marah akibat beroperasinya Trayek Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) jurusan Pantai Indah Kapuk - Monas. Mereka menganggap keberadaan trayek itu bisa mengancam penghasilan mereka akibat penumpang beralih menggunakan BKTB.

Bahkan, pada Selasa siang, sebuah BKTB bernopol B 7713 IV dicegat saat sedang beroperasi. Mereka mengamuk bus, melemparinya dengan batu hingga menyebabkan bus yang belum lama beroperasi di trayek itu, rusak. Satgas On Board, Izam Rifsi Wijaya (21) menceritakan, kejadian pada pukul 13.15 itu, diawali dengan pemblokiran perempatan jalan di Jalan Kopi, depan gedung Bank Artha Graha, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat. Saat itu bus meluncur dari arah Penjaringan, Jakarta Utara menuju Monas.

"Saya melihat puluhan angkot dibentangkan di tengah jalan, menghadang kendaraan taksi. Posisi BKTB kami dua mobil dari angkot KWK itu," katanya ditemui saat melaporkan kejadian di Pos Polisi Pinangsia, Jalan Kunir, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (11/2/2013).

Di dalam BKTB saat itu, terdapat dua penumpang, dua petugas dan seorang pengemudi. Dalam kemacetan itu, Izam melihat dengan jelas puluhan supir angkot KWK trayek 01 (Muara Angke - Grogol) mendekat ke arah BKTB. "Mereka berteriak-teriak. Meminta kami semua turun."

Saat turun dari BKTB, Izam dan seorang rekannya, Sapta Pranata Harta (24) sempat hendak dipukul oleh beberapa supir. Tetapi, untungnya, seorang dari supir itu melindungi keduanya. "Supir BKTB yang bernama Pak Hasanudin juga diamankan oleh seorang dari mereka agar tidak menjadi luapan emosi para supir KWK. Begitu juga dengan dua penumpang, mereka juga dilindungi," imbuh Sapta.

Di tengah kepanikan petugas BKTB dan dua penumpang, para pengemudi KWK melempari kaca BKTB dengan batu. "Mereka datang sudah pada bawa batu. Kaca bus mereka timpuki sampai pecah," katanya.

Sapta mengaku masih tak habis pikir para sopir angkot begitu beringas. Padahal BKTB yang dimiliki oleh operator yang sama dengan bus Transjakarta ini baru beroperasi pada 5 Februari 2014. Tentunya, belum banyak berpengaruh terhadap penurunan sewa angkot.

Berita Rekomendasi

"Baru juga jalan beberapa hari, udah begini, penumpangnya juga masih sepi. Gak nyangka aja, mereka begitu marah," ujarnya.

Ketika kondisi sudah kembali kondusif, Izam dan Sapta berinisiatif memindahkan bus dari tempat kejadian ke Pos Polisi Jalan Kunir, Taman Sari. Sementara si pengemudi Hasanuddin melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara.

"Sementara ini bus sudah kami amankan di pospol dulu, kasus selanjutnya akan dilaporkan ke Polsek Metro Tambora sesuai tempat kejadian perkara dan karena ini bukan laka juga," ujar AKP Banu Silalahi, Kasubnit Turjawali Taman Sari yang menerima laporan Izam dan Sapta.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas