Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sopir Angkot: BKTB Jangan Ambil Penumpang di Sembarang Tempat

Setelah stop beroperasi selama tiga hari, bus kota terintegrasi busway (BKTB) jurusan Pantai Indah Kapuk-Monumen Nasional akhirnya kembali beroperasi

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Sopir Angkot: BKTB Jangan Ambil Penumpang di Sembarang Tempat
Warta Kota/Feriyanto Hadi
BKTB bernopol B 7713 IV dicegat saat sedang beroperasi. Mereka mengamuk bus, melemparinya dengan batu hingga menyebabkan bus yang belum lama beroperasi di trayek itu, rusak 

Tribunnews.com, Jakarta — Setelah stop beroperasi selama tiga hari, bus kota terintegrasi busway (BKTB) jurusan Pantai Indah Kapuk-Monumen Nasional akhirnya kembali beroperasi pada Jumat (14/2/2014). Para sopir angkutan kota yang awalnya menolak keberadaan bus itu hanya bisa pasrah menerima kembali pengoperasian bus tersebut.

Pantauan Kompas.com, Jumat sekitar pukul 14.00, ada satu unit BKTB yang melintas di kawasan PIK menuju Monas. Sementara itu, angkutan umum U11 jurusan PIK-Muara Karang juga terlihat beroperasi.

"Ya, hari ini BKTB sudah mulai beroperasi," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan Bunyamin Bukit, Jumat siang.

Ia mengatakan, dari hasil mediasi antara Dinas Perhubungan dan perwakilan Koperasi Wahana Kalpika yang mengoperasikan angkot, Kamis kemarin, BKTB hanya diperbolehkan mengambil penumpang di 18 titik pemberhentian yang telah disediakan. Jika nantinya sopir KWK masih menemukan masalah terkait BKTB di lapangan, mereka diperbolehkan melapor. Dari laporan tersebut akan kembali dilakukan evaluasi dan rapat bersama lanjutan.

Dedy (31), salah satu sopir angkot U11, mengaku pasrah dan menerima kembali pengoperasian BKTB tersebut. Ia berharap agar kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya dapat berjalan baik. Hal itu perlu agar tidak kembali terjadi keributan seperti pada Selasa (11/2/2014), di mana sopir angkot KWK merusak tiga bus BKTB.

"Ya, namanya rezeki enggak ke mana. Asal jangan kayak kemarin saja, ngambil penumpang di sembarang tempat seperti angkot," ujar Dedy.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas