Naik BKTB Tidak dari Halte
Meski sempat mendapat penolakan dari para awak angkot KWK, BKTB jurusan Pantai Indah Kapuk-Monas tetap beroperasi seperti biasa.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Meski sempat mendapat penolakan dari para awak angkot KWK, BKTB jurusan Pantai Indah Kapuk-Monas tetap beroperasi seperti biasa.
Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) merupakan bus umum yang baru diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Rabu (5/2/2014) di halaman Waterboom, Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara lalu. Tidak jauh berbeda dengan Bus Transjakarta, BKTB berfungsi untuk mengurangi kemacetan.
Jika Transjakarta menggunakan halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, berbeda dengan BKTB yang menaikkan dan menurunkan penumpang di titik-titik bahu jalan yang ditandai oleh satu palang tanpa adanya halte tunggu.
“BKTB ini memang tidak ada halte untuk penumpang menunggu, hanya ada palang biru bergambar bus yang merupakan tempat berhentinya bus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang” kata petugas BKTB saat menunggu penumpang di Fress Market Pantai Indah Kapuk, Minggu, (16/2/2014).
“Selama 20 menit bus ini berhenti untuk menunggu penumpang, jadi selama 20 menit sekali bus datang dan menaikkan penumpang. Membayarnya pun di dalam bus seharga Rp 6.000 ” tambahnya.
Bus yang menggunakan bahan bakar gas ini, menjemput penumpang langsung di depan pintu rumah dan menyambungkannya ke bus Transjakarta.
Tampak pula pengendara mobil pribadi yang sering turun dari mobilnya dan berpindah untuk menaiki BKTB. Tidak jarang hal tersebut dilakukan oleh warga Pantai Indah Kapuk untuk berpergian agar terhindar dari kemacetan.
Rute Pantai Indah Kapuk-Monas merupakan jalur yang sudah beroperasi selama satu pekan ini. Meskipun tampak sepi dan jarang penumpang yang menunggu untuk menaiki di tempat pemberhentian, BKTB tetap beroperasi. (Tri Sutrisno)