Giant Sea Wall Berdampak Lingkungan, Pemprov DKI: Barang Kecil yang Dibesar-besarkan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI mengatakan, kritik Walhi terhadap proyek Giant Sea Wall terlalu dibesar-besarkan
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta, Andi Baso mengakui proyek Giant Sea Wall memiliki dampak terhadap lingkungan, seperti yang diutarakan Walhi beberapa waktu lalu.
"Ya tidak ada pembangunan yang tidak punya dampak terhadap lingkungan," ujar Andi di Bappenas, Jakarta, Rabu (5/3/2014).
Andi mengatakan, kritik Walhi terhadap proyek Giant Sea Wall terlalu dibesar-besarkan. Sebab, di negara lain tidak pernah ada persoalan ketika proyek ratusan triliun ini dibangun.
"Itu barang kecil digede-gedein. Kalau anda mau berpikir lingkungan saja, ya enggak ada pembangunan lah. Tapi mana bisa hidup manusianya lebih banyak tidak ada pembangunan, tidak ada penambahan areal," kata Andi.
Namun demikian, Andi berjanji pihaknya tetap akan mengelola dampak lingkungan yang tercipta dari proyek berskala Nasional ini. Oleh karena itu, diperlukan Analisis tentang Dampak Lingkungan (Amdal) untuk mengontrolnya.
"Tapi kami bikin dampaknya bisa dikelola dengan baik. Jadi boleh tapi semuanya terkontrol, makanya perlu Amdal," ucap Andi.