Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pedagang Minta PD Pasar Jaya Segera Bangun Blok VI Pasar Senen

Pedagang yang menempati kios di Pasar Inpres Senen di Blok VI, Jakarta Pusat, mengaku resah pada kondisi bangunan

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pedagang Minta PD Pasar Jaya Segera Bangun Blok VI Pasar Senen
Wahyu Aji/Tribunnews.com
Kondisi Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pedagang yang menempati kios di Pasar Inpres Senen di Blok VI, Jakarta Pusat, mengaku resah pada kondisi bangunan yang dinilai mereka semakin membahayakan jiwa.

Mereka menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum juga membongkar dan meremajakan pasar yang berada di dekat Stasiun Senen tersebut. Selain dianggap membahayakan, kondisi pasar yang kotor dan kumuh tersebut membuat pembeli enggan datang.

Siswoto, Ketua Pedagang Pasar Senen menyebutkan, wacana pembangunan pasar yang sudah digulirkan sejak 2004 lalu tidak pernah direalisasikan. Bahkan, hingga Blok VI Pasar Senen terbakar pada 2010 lalu, pembangunan pasar tak pernah dilakukan.

Menurutnya, pembangunan kembali Pasar Senen terutama Pasar Inpres Senen Blok VI merupakan program Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang sempat blusukan ke pasar tersebut dan berdialog dengan para pedagang pada Oktober 2012. Bahkan, Jokowi, kata Siswoto, berjanji akan menggratiskan biaya sewa para pedagang lama.

"Para pedagang hanya ingin pasar segera dibangun. Ini juga menjadi program Pak Jokowi, kenapa tersendat terus," kata Siswoto kepada wartawan dilokasi, Kamis (6/3/2014).

Dirinya mengatakan, hampir setiap hari ada bongkohan dan lempengan beton dari lantai atap yang jatuh dan menimpa kios-kios di bawahnya. Bongkahan sekepalan tangan bahkan sampai lebih dari itu jatuh menimpa barang dagangan.

Berita Rekomendasi

Pantauan dilapangan, bangunan pasar terlihat rapuh. Bangunan hanya ditopang besi penyangga. Hal ini dinilai Siswoto membahayakan para pedagang dan pengunjung.

Siswoto menyatakan, kondisi pasar itu membuat pengunjung Pasar Senen menurun drastis yang berakibat pada omzet pedagang.

"Pedagang sekarang ini hanya bisa bertahan supaya tidak benar-benar bangkrut. Kalau sudah dibangun, kami bisa memulai usaha lagi," katanya.m

Untuk mendesak PD Pasar Jaya, pagi ini mayoritas pedagang membentangkan spanduk berisi dukungan percepatan pembangunan pasar. Namun, tak sampai 10 menit spanduk yang dipasang di pagar depan pasar pada Kamis (6/3/2014) siang itu diturunkan petugas dan pengelola pasar.

"Kami kecewa. Rencana penyampaian aspirasi kami dibatalkan secara sepihak. Kami hanya ingin pasar ini segera dibangun. Itu saja," kata Siswoto.

Sementara itu, Manajer Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Senen, Benyamin Manik beralasan pencopotan spanduk dilakukan karena para pedagang tidak meminta izin terlebih dahulu kepada pengelola pasar.

"Harus ada laporan dulu, tapi ini tidak ada laporan dan izin kepada kami," katanya.

Benyamin meminta para pedagang untuk bersabar karena rencana pembangunan yang sudah diwacanakan sejak 2004 lalu akan segera direalisasikan.

"Pedagang kurang sabar dan harus buru-buru, padahal PD Pasar Jaya sudah ada keinginan untuk membangun kembali," katanya.

Menurutnya, dari 2.237 pedagang, sebanyak 1.700 merupakan pedagang pakaian, alat tulis, dan barang lainnya. Sementara sisanya, sebanyak 600 pedagang merupakan pedagang basah atau pangan.

Dikatakan, kendala pembangunan karena masih adanya sejumlah pedagang terutama pedagang pangan yang menolak desain yang ditawarkan PD Pasar Jaya pada 2012 lalu.

"Pada 2012 lalu kami sudah memaparkan rencana pembangunan. Ketika kami tampilkan gambar masih ada yang tidak setuju. Padahal untuk merehabilitasi pasar harus ada persetujuan dari 60 persen eksisting," kata Benyamin.

Dijelaskan, para pedagang pangan menuntut agar diberikan tempat di lantai dasar. Sementara hal itu tidak diizinkan oleh Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan.

"Rencananya pasar akan dibangun menjadi enam lantai, tapi pedagang pangan menuntut harus berada di lantai dasar," katanya.

Menurutnya, PD Pasar Jaya berupaya mengakomodir hal itu. Salah satu solusinya yakni dengan menempatkan pedagang pangan di semi basement. Selain itu, sarana parkir di sekitar los pedagang pangan juga diperluas hingga dapat digunakan untuk drop off barang.

Benyamin mengakui, terjadinya penurunan jumlah pengunjung. Hal itu disebabkan bangunan pasar yang sudah tua dan kumuh. Selain itu Laboratorium Universitas Indonesia (UI) merekomendasikan besi-besi penyangga bangunan pasar hanya mampu bertahan hingga Juni 2014.

"Jika pada Juni 2014 belum juga dibangun maka kami harus mengajukan penambahan tiang penyangga," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas