Julius Maafkan Pengeroyok Anaknya
Julius yang anaknya dikeroyok tujuh temannya memaafkan para pelaku. Namun demikian, Julius tetap ingin hukum ditegakkan.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Penulis Wartawan Tribunnews.com, Deodatus S. Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Julius yang anaknya dikeroyok tujuh temannya memaafkan para pelaku. Namun demikian, Julius tetap ingin hukum ditegakkan.
Anak Julius, JE, siswa kelas IX sebuah sekolah bertaraf internasional di Bekasi dikeroyok oleh tujuh teman seangkatannya. JE dikeroyok pada 14 Februari 2014 lalu di perumahan Persada Golf, Jatibening.
Pengeroyokan itu berlangsung sekitar pukul 17.00 - 18.00. Akibat pengeroyokan itu korban mengalami luka memar pada bagian wajah.
"Saya memaafkan mereka, tapi peraturan harus ditegakkan. Saya minta dua otak pengeroyokan harus dikeluarkan," ujar Julius kepada Tribunnews.com, Kamis (13/3/2014).
Dari hasil pertemuan antara Julius, Kepala Sekolah Yuli Tan, dan orang tua pelaku, dua otak pengeroyokan akan dikeluarkan dari sekolah. Namun, hingga saat ini kedua siswa tersebut masih bersekolah dan hanya mendapat hukuman.
"Saya kecewa terhadap pihak sekolah. Katanya mereka mau dikeluarkan, tapi sampai sekarang hanya dihukum. Pihak sekolah padahal sudah bilang mereka akan dikeluarkan sesuai peraturan dan orang tua mereka sudah menyanggupi. Tidak tegas," ujar Julius.
Pihak sekolah yang dihubungi Tribunnews.com enggan berkomentar. Nomor telepon yang menyasar Yuli Tan selaku kepala sekolah, diakui bukan kepunyaan dari kepala sekolah.