Boy Sadikin Dianggap Cocok Dampingi Ahok
Posisi Ahok akan naik kelas dari wakil gubernur menjadi gubernur.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana akan dideklarasikannya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo oleh PDI Perjuangan sebagai calon presiden, membuat Basuki Tjahya Purnama alias Ahok berpotensi menjadi jomblo. Posisi Ahok akan naik kelas dari wakil gubernur menjadi gubernur.
Selanjutnya posisi wakil gubernur yang lowong ditinggal Ahok, tentunya akan diisi oleh jatah PDI Perjuangan.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi mengungkap, duet Jokowi-Ahok selama memimpin Jakarta telah menunjukkan "chemistry" yang "ngeri-ngeri sedap". Antara Jokowi dan Ahok, saling melengkapi bahkan saling dukung mendukung dalam membenahi Jakarta yang sudah terlanjur karut-marut sebagai warisan rezim-rezim birokrasi yang korup.
"Duet Jokowi - Ahok menggambarkan perpaduan antara gaya komunikasi politik yang santun dengan blak-blakkan. Antara gaya blusukkan Jokowi dengan dukungan administrasi birokrasi ala Ahok. Oleh karena itu, sosok yang akan mengisi posisi wakil gubernur harusnya yang setipe Jokowi," tandas Ari Junaedi dalam pernyataannya kepada Tribunnews.com, Jumat (14/3/2014).
Ari yang juga salah seoang pengajar Program Pascasarjana UI, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Dr Soetomo Surabaya dan Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta ini, menambahkan PDI Perjuangan hendaknya menyiapkan kader internal yang bisa mengimbangi gaya Ahok.
"Jangan sodorkan figur yang meledak-ledak setipe Ahok karena nantinya malah mereka tidak harmonis. Sebaiknya cari setipe Jokowi yang gila kerja dan punya kepiawaian komunikasi yang santun. Untuk membangun Ibukota harus dipimpin oleh tipe pemimpin yang bertipe gas dan rem. Kalau Ahok lagi kumat galaknya, harusnya ada wakilnya yang bertindak seperti rem," ujar Ari Junaedi.
Menurutnya, PDI Perjuangan punya stok kader mumpuni yang berlimpah. Dan yang setipe Jokowi dalam berkomunikasi yang santun namun lugas, saran Ari Junaedi, bisa Boy Sadikin, Teras Narang atau Saeful Jarot.
"Nilai lebih Boy Sadikin adalah politisi yang kenyang dengan asam garam. Didikan ayahnya mendiang Ali Sadikin menjadikan Boy sebagai politisi tahan segala cuaca. Sedangkan Teras yang masih menjabat Gubernur Kalimantan Tengah dan Jarot yang bekas Walikota Blitar tentunya menjadi nilai tambah bagi Ahok untuk mengurai birokrasi Pemda DKI yang terkenal korup," pungkasnya.