Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suara Bergemuruh Saat Jembatan Blok G dan Blok F Terguling

Beton-beton tersebut membentang di atas Jalan Kebon Jati, Tanah Abang.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Suara Bergemuruh Saat Jembatan Blok G dan Blok F Terguling
WARTA KOTA/BINTANG PRADEWO
Kondisi jembatan penghubung Blok G menuju Blok F Tanah Abang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dentuman suara beton Jembatan penghubung antara gedung Metro Blok F dan Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/4) sekitar pukul 20.30 WIB masih teringat jelas oleh Sutarno (48), petugas keamanan Blok F Tanah Abang.

Suara yang menyerupai tabrakan kendaraan itu ternyata adalah beton yang terguling dari konstruksi bangunannya. Pantauan Warta Kota, beton yang berada di sisi tengah jembatan penghubung itu mempunyai panjang sekitar 38 meter. Beton-beton tersebut membentang di atas Jalan Kebon Jati, Tanah Abang.

Salah satu beton yang terguling yang awalnya berdiri tegak kini dalam posisi tertidur. Di dua sisi pangkal dan ujung beton tampak patah dan nyaris rubuh. Hal ini mengakibatkan kemiringan yang cukup parah.

Namun, masih ada tiang-tiang penyangga atau pondasi yang berada tepat di bawah kontruksi. Sehingga mampu menahan beban beton tak sampai jatuh ke jalanan.

Tidak terlihat garis polisi (police line-red) atau imbauan hati-hati ketika melintasi kawasan tersebut. Hanya ada peringatan kalau sedang ada pengerjaan jembatan penghubung. Proses pembangunan jembatan itu dikerjakan PT Nusa Konstruksi Engineering masih terus dikerjakan.

Sutarno menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula ketika sejumlah pekerja mengerjakan pembangunan jembatan penghubung sekitar pukul 20:30 WIB. Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh disusul dengan melengkungnya kontruksi beton jembatan.

"Suaranya kenceng banget kaya tabrakan mobil. Untungnya ga ada korban tadi malam," kata pria yang sudah hampir 20 tahun bekerja sebagai petugas keamanan Pasar Blok F Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (3/4).

BERITA REKOMENDASI

Dia menjelaskan, saban hari ada 12 regu yang bekerja sehari-hari membangun jembatan penghubung. Saat kejadian, dia melihat ada beberapa pekerja yang melompat ke beton lain karena takut jembatan jatuh. Pasalnya, suara dan getarannya sangat keras.

"Kayaknya ganjelan betonnya miring sebelah. Saya juga liat ada yang lagi ngerjain beton terus di lompat ke beton satunya," tuturnya.

Menurut Sutarno, begitu pekerja melompat, kontruksi beton jembatan terus bergeser hingga miring ke arah bawah. Beruntung, pondasi jembatan mampu menahan beban beton sehingga tak sampai terjatuh dan mengenai pekerja di bawahnya.

"Waktu kejadian arus lalu lintas masih ramai, saya bergegas tutup jalan. Untungnya masih ada pondasi besi baja yang nahan beton jembatan," tutupnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas