TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi sebagian orang yang menjadi saksi sejarah perjalanan Stadion Benteng, Kota Tangerang, stadion berusia 44 tahun yang kini terbengkalai itu adalah tempat penuh kenangan pada masa kejayaannya.

"Lahan stadion ini adalah tempat saya dilatih dan dibentuk menjadi seorang atlit sepak bola. Jelas banyak sekali memori manis disini," ujar Ketua Umum Pengurus Cabang PSSI Kabupaten Tangerang, Komarudin saat ditemui di kantor Pengurus Cabang PSSI Kabupaten Tangerang di Stadion Benteng.

Jauh sebelum menjabat sebagai ketua pengurus, Komarudin sendiri merupakan atlit sepakbola pada tahun 1970 hingga awal tahun1980 yang bermain untuk tim sepakbola Persita Tangerang. "Saya pensiun jadi atlit tahun 1981, tapi pembangunan Stadion Benteng yang dilakukan secara bertahap saya saksikan," ujar Komarudin.

Komarudin mengatakan, sebelum mulai dibangun, Stadion Benteng tidak lebih dari sebuah tanah kosong dengan tanah merah yang menggunung disana-sini. "Lapangan bolanya itu yang jadi lahan parkir sekarang ini. Itu dulu tempat saya dan kawan-kawan latihan bola," kata Komarudin sembari menunjukkan foto-foto saat Stadion Benteng belum berdiri.

Pada tahun 1980, pembangunan pun dimulai, meski secara berkala. "Gunungan tanah itu dikeruk, dirapikan, lalu dijadikan lapangan sepak bola yang sampai sekarang masih ada dan kami rawat walau stadionnya rusak berat," kata Komarudin.

Setahun berikutnya, tribun stadion pun mulai dibangun. "Baru tribunnya saja. Fisik stadionnya sendiri baru selesai beberapa tahun berikutnya," ujar mantan atlit berusia 59 tahun itu. Dari sata statistik Stadion Benteng di kantornya, Komarudin menjelaskan, Stadion Benteng memiliki daya tampung 25 ribu orang penonton.

"Sampai saya pensiun main bola, stadion ini memang tetap jadi stadion kebanggaan warga Kota dan Kabupaten Tangerang. Bahkan walau keadaannya sudah seperti ini, masih banyak yang tetap masih mau bermain disini. Stadion ini sudah dicintai," kata Komarudin.(Banu Adikara)