Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasar Darurat Akan Dibangun untuk Menampung Pedagang

Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah memastikan pasar darurat bakal rampung 3 bulan ke depan.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pasar Darurat Akan Dibangun untuk Menampung Pedagang
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran, memadamkan api yang melalap Pasar Subuh Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2014). Sebanyak 43 unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang mulai berkobar sekitar pukul 04.00 WIB. Tdak ada korban dalam peristiwa tersebut namun penyebab kebakaran belum diketahui pasti. (Kompas/Lucky Pransiska) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah memastikan pasar darurat bakal rampung 3 bulan ke depan. Pihaknya dan PD Pasar Jaya akan membangun pasar darurat bagi pedagang kebakaran Blok III Pasar Senen

"Kita sudah koordinasi dengan PD Pasar Jaya. Penampungan bagi pedagang akan dibangun dalam waktu tiga bulan," kata Saefullah saat dihubungi, Sabtu (26/4/2014) siang.

Saefullah mengungkapkan, pasar darurat tersebut akan dibuat dengan konsep semi pedagang kaki lima (PKL) dengan bentuk los-los semi permanen. Adapun, lokasi pasar darurat tersebut bakal dibangun di sekitar bangunan pasar yang hangus terbakar.

"Ada pada sisi depan, belakang dan kanannya. Kita maksimalkan lahan kosong yang ada di sekitaran bangunan," ujar Saefullah.

Kini, pihaknya tengah berkomunikasi dengan pedagang korban kebakaran. Pihaknya tak ingin dengan dibukanya pasar darurat ini jumlah pedagang malah membengkak. Selain itu, pihaknya juga ingin mensosialisasi agar aktivitas pedagang tak membuat macet.

"Desainnya sudah ada. Kita usahakan agar jalanan tetap lancar. Kan yang penting jangan berjualan di jalanan saja," ujarnya.

Data PD Pasar Jaya menyebut, kebakaran itu melanda sebagian lantai 1, lantai 2, dan lantai 3. Sekitar 3.096 kios menjadi korban kebakaran. Jumlah tersebut terdiri dari 640 kios, 1.577 counter, 392 los dan 503 los pakaian. Penyebab kebakaran itu masih diselidiki.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas