Ayah, Ibu dan Adik Saya Terkapar Berlumur Darah
Bagus (18) shock melihat ibundanya Heryati (35) dan adiknya Prasetyo (15) terkapar berlumur darah di lantai rumahnya Perum Periuk Jaya Permai
Penulis: Catur W Edy
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG
Bagus (18) shock melihat ibundanya Heryati (35) dan adiknya Prasetyo (15) terkapar berlumur darah di lantai rumahnya Perum Periuk Jaya Permai RT 06/06, Kelurahan Periuk Jaya, Periuk, Kota Tangerang, Selasa (29/4).
Saat Bagus naik ke lantai atas, dia lebih terkejut lagi melihat sang ayah, Dukut (45) sudah tak bergerak.
Anak kedua pasangan Dukut dan Heryati ini pun nyaris dihajar memakai kunci inggris saat mengetahui di hadapannya, Ramadhan Gumilang alias Gugum (25), mantan pacar kakaknya, sudah siap menyergapnya. Bagus pun nekat melawan. Ia sempat menghajar muka Gugum sekali, sebelum berusaha menyelamatkan diri sambil berteriak meminta tolong.
Dalam sekejap, warga yang mendengar teriakan Bagus sudah berkumpul di halaman rumah. Gugum yang mengetahui rumah mantan pacarnya itu sudah dikepung berusaha kabur melalui atap.
Dalam hitungan menit, warga berhasil meringkus Gugum dan mengamankan sebilah pisau dan kunci inggris yang diduga dipergunakan untuk menghabisi tiga orang penghuni rumah yang masih satu keluarga itu. "Bagus kalau nggak salah baru pulang sekolah. Dari dialah kami tahu ada pembantaian di rumah Pak Dukut," kata warga.
Ketua RT 06/06, Ujang Umar mengatakan, Gugum, nyaris saja lolos karena berusaha melarikan diri melalui atap usai melakukan aksi biadabnya. "Untunglah Bagus selamat karena dia sempat memukul wajah Gugum lalu melarikan diri minta tolong," kata Ujang.
Menurut Ujang, Gugum adalah mantan pacar Dewi (25), putra sulung pasangan Dukut dan Heryati. Dewi adalah kakak Bagus. "Menurut Bagus, Dewi sudah memutuskan hubungan cintanya dengan Gugum karena orangnya kurang baik," katanya. (*)
Berita Selengkapnya Baca Warta Kota Edisi Rabu, 30 April 2014