Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramadhan Bunuh Keluarga Sang Pacar karena Diminta Menjauh

peristiwa pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB

zoom-in Ramadhan Bunuh Keluarga Sang Pacar karena Diminta Menjauh
net
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kasus pembantaian satu keluarga yang dilakukan Ramadhan Gumilang (25) di Perum Periuk Jaya Permai RT 06/06, Kelurahan Periuk Jaya, Periuk, Kota Tangerang pada Selasa (29/4/2014) sore tadi hampir bisa dipastikan dipicu oleh urusan asmara.

Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, AKBP Sutarmo pada Selasa petang menuturkan, Ramadhan diduga kecewa berat dengan keluarga mantan pacarnya, Dewi (25) karena tidak merestui hubungan mereka.

"Dari informasi sementara yang bisa kami himpun, Ramadhan diduga gelap mata karena keluarga Dewi, yang notabene menjadi korban pembunuhan, menentang keras hubungan mereka," kata Sutarmo.

Sutarmo memaparkan, peristiwa pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Kala itu, Ramadhan yang merupakan warga Jatiuwung datang ke rumah Dewi.

"Maksud kedatangannya adalah untuk meminta Dewi kembali menjadi pacarnya," kata Sutarmo.

Namun di dalam rumah, Ramadhan hanya mendapati keluarga Dewi, yakni ayah Dewi yang bermama Dukut (54), ibu Dewi, Yanti (50); dan adik laki-laki Dewi, Prasetyo (15).

"Dewi kala itu sedang pergi bekerja, dan biasa baru pulang malam hari," kata Sutarmo lagi.

Berita Rekomendasi

Lanjut Sutarmo, Ramadhan pun lalu menyatakan keinginannya untuk meminta Dewi kembali menjadi pacarnya. Namun, permintaan tersebut ditentang keras oleh ketiga keluarga Dewi.

"Informasinya, Dewi pernah memergoki Ramadhan selingkuh, sehingga akhirnya Dewi memutus hubungan mereka," kata Sutarmo.

Karena tak mau anaknya disakiti lagi, Dukut dan keluarganya pun meminta Ramadhan menjauhi Dewi dan melupakan rencananya mengajak Dewi pacaran lagi.

Penolakan itu membuat Ramadhan beringas. Pemuda itu pun mulai menganiaya Dukut dan keluarga dengan kunci inggris dan pisau.

"Dukut dan keluarganya tewas dengan luka sangat parah di bagian wajah. Mereka sempat melawan, tapi Ramadhan yang sudah mengamuk tidak bisa dihentikan," kata Sutarmo.

Aksi pembantaian itu sontak membuat warga sekitar berhamburan keluar rumah. "Pelaku pun diamankan warga sembari menunggu anggota tiba di lokasi," kata Sutarmo lagi. (Banu Adikara)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas