Tangis Histeris Ibunda Ratapi Kepergian Valentino
Atas inisitiatif Fendy, akhirnya Eva dipapah keluar menjauh dari ruang jenazah Valentino melewati ruangan administrasi.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Eva (25) menangis histeris di kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), tempat jasad putranya, Valentino (5) yang tewas setelah terjun bebas dari lantai 19 Apartemen Laguna, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (1/5) siang, disemayamkan.
Ibu muda ini terus-menerus menyebut nama sang anak. Sementara sang suami, Fendy Setiawan (30), berusaha menenangkan istrinya. Atas inisitiatif Fendy, akhirnya Eva dipapah keluar menjauh dari ruang jenazah Valentino melewati ruangan administrasi.
Di luar ruang jenazah, Eva kembali histeris. Perempuan yang mengenakan baju kaus warna abu-abu dipadu dengan leging hitam ini terus dipeluk suaminya. Untuk menenangkan Eva, Fendy memberi segelas teh manis. Eva datang ke RSCM bersama ibu dan adiknya.
Dari raut wajah Fendy maupun Eva, tergambar penyesalan yang begitu mendalam. Keduanya tidak menyangka bahwa anak sulungnya itu nekat meloncat melalui jendela apartemen, tempat tinggalnya. Eva yang sehari-harinya hanya ibu rumahtangga ini juga sempet histeris ketika melihat anaknya bermandikan darah di bak cuci di Apartemen Laguna.
Ayahnya Fendy Setiawan yang dikenal sebagai pengusaha bengkel ini pun awalnya tak kuasa menahan tangis. Namun, Fandy berusaha tegar. Apalagi kerabatnya berusaha menenangkanya sejak dari lokasi kejadian.
Mus (39), salah seorang saksi mata mengungkapkan, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 11.30 ketika dia sedang menjajakan makanan di lantai dasar food court. Sepintas matanya melihat benda jatuh dari atas kiosnya dan menimpa plafon tempat pencucian piring.
Jatuhnya benda tersebut disusul dengan dentuman keras menyerupai bom berskala kecil. Para penghuni yang kala itu sedang menikmati makan siangnya di food court tersebut langsung terkejut. Dentuman itu berasal dari hantaman tubuh Valentino yang melayang dari ketinggian sekitar 50 meter.
Seketika lokasi jatuhnya korban dikerubungi penghuni apartemen. Fendy dan Eva langsung membawa putranya ke Rumah Sakit (RS) Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Sementara di lokasi kejadian, dipenuhi ceceran darah korban.
"Setelah jatuh di tempat pencucian piring, kayaknya korban langsung tewas. Karena badannya sudah tidak bergerak lagi," kata Mus.