Berawal Saling Ejek Satu Pelajar Tewas Bersimbah Darah
Berdasarkan keterangan para saksi, peristiwa tersebut diawali saat rombongan korban sedang berjalan kaki di kawasan Poncol
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tawuran maut antar pelajar terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, tepatnya di fly over Jalan Letjend Soeprapto, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014). Satu pelajar tewas bersimbah darah disabet senjata tajam oleh anggota kelompok lainnya.
Menurut Kapolsek Senen, Kompol Kartono, menjelaskan tawuran tersebut terjadi lantaran dilatarbelakangi saling ejek satu sama lain.
Selain itu Kartono menuturkan, berdasarkan keterangan para saksi, peristiwa tersebut diawali saat rombongan korban sedang berjalan kaki di kawasan Poncol, Senen. Setelah itu, para pelajar SMK yang yang diduga berasal dari kawasan Poncol dan Kawasan Kemayoran ini, sedang asik nongkrong di halte, tepatnya berada di bawah fly over Jalan Letjend Suprapto, Jakarta Pusat.
"Awalnya korban dan temen-temannya sekitar 15 orang sedang melintas di jalan tersebut. Ada yang naik motor ada juga yang berjalan kaki. Mereka bertemu sama pelajar-pelajar lainnya. Kemudian mereka saling ejek," ungkapnya saat diwawancarai Warta Kota, di Mapolsek Senen, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014).
Adu mulut pun terjadi antar dua kubu tersebut, sekaligus di akhiri dengan aksi anarkis, yang mengakibatkan Aditya (16), pelajar SMK 1 Boedi Oetomo (Boedoet), Pasar Baru, Jakarta Pusat, mengalami luka sabetan celurit di bagian perut bawah.
Kartono pun mengakatakan, setelah saling adu mulut, buntut peristiwa tersebut mengakibatkan adanya korban yang terluka. "Memang, setelah ejek-ejekan itu mereka saling menyerang sehingga ada korban yang terluka," tambahnya.
Aksi tawuran maut antar pelajar tersebut telah berhasil dibubarkan jajaran kepolisian wilayah Senen. Namun saat dilakukannya pembubaran, didapat seorang pelajar tergeletak di aspal jalan. "Ketika pihak kepolisian membubarkan kericuhan tersebut, ditemukan seorang pelajar yang tergeletak di aspal jalan," tutur Kompol Kartono.
Menurut Kartono, korban yang terkapar tersebut bernama Aditya (16) Siswa SMK 1 Boedoet. Pihak kepolisian langsung melarikannya ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Naasnya, remaja itu tewas sebelum tiba di rumah sakit.
"Saat melihat anak itu sudah tergeletak, kita langsung membawanya kerumah sakit, namun nyawanya tak tertolong saat dalam perjalan ke rumah sakit terdekat," jelasnya.
Selain itu, menurut Kartono buntut dari kejadian tersebut, pihaknya langsung bekerja sama dengan Reskrim Polres Jakarta pusat. tak perlu memakan waktu lama, polisi berhasil menciduk dua pelajar yang di duga sebagai pelaku yang menghilangkan nyawa Aditya.
"Berkat adanya koordinasi dengan pihak polres, kita berhasil mengamankan dua remaja yang diduga sebagai pelaku, yakni DW (17) dan RN (18)," katanya.
Tak hanya itu, polisi pun juga mengamankan beberapa remaja yang diduga pelaku tawuran. Hal demikian bertujuan untuk pengembangan kasus lebih lanjut. "Kita sudah limpah ke Polres Jakpus untuk pengembangan lebih lanjut. Selain itu, kita pun juga mengamankan beberapa remaja lainnya," ungkapnya.