Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Merapat ke Kubu Prabowo - Hatta
Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) bertekad memenangkan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) bertekad memenangkan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 9 Juli mendatang.
Menurut Ketua FPMM Jakarta Timur, Ade M Nur Ngudu, pasangan Prabowo-Hatta layak didukung karena bangsa Indonesia butuh pemimpin yang jujur dan tegas.
“Indonesia memerlukan pemimpin yang tegas, jujur dan berani. Tanpa ketegasan dan keberanian, bangsa ini akan dipermainkan pihak asing,” tegas Ade M Nur Ngudu di Rumah Polonia Jl. Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014) malam.
Pria kelahiran Tidore Maluku Utara ini menambahkan bahwa visi dan misi Prabowo-Hatta yang pro rakyat, sejalan dengan keinginan masyarakat, khususnya masyarakat di Indonesia Timur.
“Sangat sedikit pemimpin kita yang mau memperhatikan nasib masyarakat di Indonesia Timur. Maka dari itu, kami dukung Prabowo-Hatta karena kami melihat beliau mampu menjadi solusi untuk menyelesaikan berbagai masalah saat ini dan ke depan,” lanjutnya.
Sebagai langkah awal, pria yang juga Produser Sinetron Nyong Mutiara Hitam mengaku telah melakukan konsolidasi dan merapatkan barisan. Tak hanya di intern ormas FPMM yang tersebar di 33 propinsi, namun juga ke masyarakat Maluku dan Maluku Utara khususnya dan Indonesia Timur pada umumnya.
Dalam waktu dekat ini kita akan mengumpulkan massa lewat Tablig Akbar, pembinaan kerohanian ataupun bakti sosial yang akan diikuti ribuan anggota FPMM dan masyarakat dari Indonesia Timur,” tambah Ade.
Bahkan pihaknya tengah mempersiapkan pengibaran bendera untuk pemenangan Prabowo-Hatta di puncak Pulau Maitara Maluku Utara.
“Bendera itu akan menjadi bendera terbesar yang ditancapkan di pulau yang ada digambar uang pecahan Rp 1000,” pungkasnya.
Sementara itu, deklarasi dukungan FPMM mewakili masyarakat dari Indonesia Timur dilakukan Rumah Polonia, Senin (26/5/2014) silam.