Mengapa Ahok Ragu Kemampuan Keuangan PT JM
Basuki Tjahaja Purnama melontarkan beberapa alasan kenapa ia meragukan PT Jakarta Monorail (JM).
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama melontarkan beberapa alasan kenapa ia meragukan PT Jakarta Monorail (JM). Selama ini, PT JM selalu menolak jaminan 5 persen dari total nilai proyek yang diminta oleh Pemprov DKI Jakarta.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, untuk bisa melakukan peminjaman uang di bank saja, sebuah perusahaan harus bisa menyediakan 30 persen dari total dana yang dipinjam.
"Kalau mereka bisa melakukan pinjaman di bank yang besaran jaminannya sampai 30 persen, harusnya kalau cuma 5 persen bisa dong. Kami tidak minta 30 persen, cuma 5 persen. Tapi mereka masih nawar 0,5 persen. Karena itu saya meragukan mereka punya modal," katanya di Balaikota Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Ia pun menaruh curiga dengan "kengototan" PT JM yang ingin meminta lahan seluas 200 ribu meter persegi di Taman Tomang, Jakarta Barat, yang diklaim akan digunakan untuk depo.
Basuki menduga, bila nantinya lahan tersebut diberikan ke PT JM, maka ada kemungkinan besar perusahaan tersebut akan menjualnya lagi ke pihak lain. Nantinya uang hasil penjualan lahan, lanjutnya, baru akan digunakan sebagai modal 30 persen pinjaman di bank.
"PT JM sudah terbukti tidak punya uang sejak zaman Sutoyoso dan Foke. Dulu pas Wapresnya Jusuf Kalla sampai minta Menkeu Sri Mulyani untuk menjamin kalau ada kekurangan penumpang, maka kerugiannyanya akan ditanggung negara. Tapi akhirnya tetap tidak jadi karena mereka tidak punya dana jaminan ke bank," katanya.