Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Halte Busway Karet dan Setia Budi Ditutup Untuk Proyek MRT

Pantauan Warta Kota, halte dengan panjang sekitar 45 meter x 5 meter itu mampu menampung puluhan penumpang bus Transjakarta

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Halte Busway Karet dan Setia Budi Ditutup Untuk Proyek MRT
Warta Kota/Henry Lopulalan

Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dampak pembangunan stasiun moda transportasi massal berbasis rel, Mass Rapid Transit mengakibatkan dua halte bus Transjakarta yaitu Halte Karet Lama dan Halte Setia Budi ditutup permanen. Namun, untuk mengantisipasi hal itu, pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun Halte Karet Baru atau di depan Hotel Le Maridein, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2014).

Sebelumnya, Halte Karet Baru itu sudah di uji coba selama dua pekan pada 27 Mei 2014 lalu. Halte itu dibangun dalam rangka untuk mengantikan dua halte yang ditutup itu. Pantauan Warta Kota, halte dengan panjang sekitar 45 meter x 5 meter itu mampu menampung puluhan penumpang bus Transjakarta.

Dalam halte itu terdapat enam buah pintu pada masing-masing sisi dan memungkinkan halte ini melayani dua bus transjakarta. Desain pintu untuk naik turun penumpang hanya setinggi 1 meter saja. Hal itu berbeda dengan halte lama, dimana tinggi pintu sekitar 2 meter. Tak terlihat kaca-kaca pelindung di dalam halte tersebut. Sehingga, sebagian besar desain halte itu tampak terbuka.

Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan, dua halte yang ditutup karena lokasinya bertepatan dengan pembangunan stasiun MRT bawah tanah. Halte Karet 2 telah dilakukan ujicoba sejak 27 Mei lalu. Halte difungsikan secara penuh mulai hari ini, Jumat (6/6). Halte Karet 2 akan dioperasionalkan secara permanen.

Sementara dua halte yang ditutup digunakan untuk keperluan pekerjaan persiapan konstruksi pembangunan stasiun MRT Bendungan Hilir dan Setiabudi.

"Karena memang untuk membangun stasiun harus digali, sehingga mau tidak mau halte harus ditutup," kata Dono, saat meresmikan Halte Karet Baru di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/6).

Dono menambahkan pembangunan Halte Karet Baru ini agar tidak mengganggu operasional bus Transjakarta. Selain dua halte yang ditutup ini, sebelumnya Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI) juga telah ditutup. Sementara halte lain yang juga terkena dampak pembangunan yakni, Halte Senayan dan Halte Polda yang digeser posisinya. Kemudian Halte Tosari dan Halte Sarinah yang bentuknya dibuat lebih besar.

"Khusus di Jalan Sisingamangaraja yakni Halte Al-azhar akan mulai dilakukan pembangunan halte di sisi barat dan timur. Halte yang dibangun ini merupakan pengganti untuk lokasi halte Transjakarta yang terletak di median Jalan. Sebab median jalan akan digunakan sebagai area kerja konstruksi proyeek MRT untuk jalur layang atau elevated," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Benyamin Bukit mengungkapkan, pihaknya memberikan dukungan kepada PT MRT Jakarta dalam pembangunan moda transportasi berbasis rel ini. Pihaknya juga puas melihat pembangunan halte pengganti, karena desainnya yang lebih luas.

"Pada prinsipnya Dishub support penuh, karena ini konsekuensi pembangunan MRT ada halte yang harus ditutup. Yang perlu dilihat ada tidak resistensi dari penumpang terhadap perpindahan ini, tapi saya lihat penumpang merasa nyaman karena halte lapang dan panjang," kata Benyamin.

Kemudian Benyamin menambahkan dua halte yang ditutup harus dihapus dari aset di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI dan halte pengganti dicatat sebagai aset baru.(

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas