Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Kesehatan Bakal Periksa Kasus Petani Miskin yang Ditolak Rawat Inap

Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi berjanji, memeriksa kasus dugaan penolakan Rumah Sakit Kanker Dharmais terhadap petani miskin bernama Janihin.

zoom-in Menteri Kesehatan Bakal Periksa Kasus Petani Miskin yang Ditolak Rawat Inap
Tribunnews.com/Istimewa
Bahkan, Senin (9/6) kemarin, warga pedalaman Putusibau, Janihin, petani miskin asal Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ditelantarkan dan terpaksa beristirahat di bangku ruang tunggu RSK Dharmais. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi berjanji, memeriksa kasus dugaan penolakan Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk memberikan pelayanan rawat inap terhadap seorang petani miskin bernama Janihin.

"Saya akan suruh petugas kami untuk mengecek apa alasan mereka menolak memberikan fasilitas rawat inap bagi pasien tersebut," kata Nafsiah Mboi, seusai rapat bersama Komisi IX DPR, Senin (9/6/2014) sore.

Prinsipnya, kata dia, RS tak boleh menolak memberikan pelayanan terhadap pasien. Baik pasien umum maupun peserta prorgam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.

"Jadi, kami akan periksa dulu apa alasannya. Kalau ada alasan medis sehingga RS memutuskan pasien belum perlu mendapat perawatan medis, itu keputusan yang sah," tandasnya.

Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka mengungkapkan, pihaknya bakal mengawal penyelesaian kasus ini sampai tuntas.

"Kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas. Janihin jauh-jauh datang dari Kalimantan Barat ke Jakarta demi berobat. Alangkah tak bijaknya kalau dia lantas disuruh pulang sebelum mendapat pelayanan terbaik," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, keluarga Janihin mengaku, pihak RS berulangkali menolak dan meminta mereka pulang dengan alasan berbeda-beda.  Padahal, Janihin sudah membawa segala persyaratan program BPJS kesehatan dan surat rujukan dari RSUD Sudarso Pontianak.

"Segala persyaratan yang diminta sudah kami bawa, tapi kami masih ditolak," tutur Nuwuk, istri Janihin.

Sementara Eko, Petugas Jaga Humas RSK Dharmais, yang  ditelepon Tribunnews.com, Senin (9/6) siang, membantah menelantarkan apalagi menolak pasien program BPJS untuk rawat inap.

"Kami belum mendapat laporan ada pasien yang ditolak. Tapi,  prinsipnya, mungkin ditolak untuk masuk kamar perawatan karena kamarnya penuh. Hari ini saja, sudah ada 700 pasien yang mengantre," tukasnya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas