TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teroris yang ditangkap Densus 88 Antriteror Polri di Cipayung Jakarta Timur tidak hanya berniat membakar pos polisi yang ada di wilayah Depok dan DKI Jakarta. Mereka pun merencanakan serangan terhadan Mapolsek di kedua wilayah tersebut.

"Setelah kita lakukan pemeriksaan mereka akan melakukan target-target pembakaran terhadap kantor-kantor Polsek, pos polisi di Jakarta Timur dan sekitarnya," ungkap Kapolri Jenderal Polisi Sutarman di STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2014).

Dikatakan Sutarman dua pelaku yang ditangkap di wilayah Jakarta tersebut merupakan hasil pengembangan dari pelaku teror yang sudah tertangkap sebelumnya. Mereka merupakan kelompok teroris yang tergabung dalam kelompok Poso.

"Kita akan mengikuti seluruh pergerakan sel terorisme yang ada di Indonesia," ujarnya.

Kepolisian tidak mau kecolongan atas aksi yang direncanakan kelompok teroris. Upaya penangkapan tersebut sebagai bentuk pencegahan sebelum aksi teror dilancarkan kelompok Santoso Cs.

"Kita coba melakukan penangkapan sebelum mereka melakukan penyerangan terhadap target-target yang sudah mereka rencanakan," ujarnya.

Sebelumnya seorang terduga teroris diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri sekitar pukul 17.45 WIB di Jalan Dalang RT 11 RW 05, Miunjul, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (24/6/2014) atas nama Akbar alias Muri alias Donal.

Pria berusia 28 tahun tersebut diamankan anggota Densus 88 Antiteror Polri dikediamannya. Sebelum menangka Donal, tim berlambang burung hantu tersebut menangkap Arif Budi Setyawan alias Arif Tuban di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Adapun beberapa barang bukti yang diamankan diantara selongsong senapan yang sudah dirakit menjadi amunisi, dua buah laptop, pipa paralon yang sudah dirakit, buku ajaran jihad dan Tasaud, serta senapan angin.