Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasca Pelemparan Molotov, Aktivitas di Kantor JSI Normal

Hal itu tampak dari keluar masuknya karyawan. Pintu masuk ruangan terlihat dari luar terbuka lebar.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Pasca Pelemparan Molotov, Aktivitas di Kantor JSI Normal
Tribunnews.com/Rahmat Patutie
Kantor Jaringan Suara indonesia (JSI) di Pancoran, Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascapelemparan bom molotov, Jumat (11/7/2014) pukul 00.46 WIB, aktivitas di kantor lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) tampak seperti biasa.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, pintu pagar besi warna hitam di kantor JSI tertutup rapat. Terlihat satu orang satpam berjaga-jaga di balik pintu pagar tersebut.

Meski kondisi dalam halaman kantor terlihat sepi, aktivitas tetap berjalan seperti biasa. Hal itu tampak dari keluar masuknya karyawan. Pintu masuk ruangan terlihat dari luar terbuka lebar.

Aktivitas jalan di depan kantor JSI terlihat ramai lancar. Sejumlah awak media sejak siang menunggu di luar, namun dilarang masuk. Seorang satpam mengatakan, kalau siang tadi, polisi telah selesai melakukan olah TKP.

"Tadi ada olah TKP dari Polsek dan Polres Jakarta Selatan, banyak, pakai mobil," kata seorang satpam bernama Masyono, kepada Tribunnews.com, di Pancoran, Jakarta Selatan, Pancoran, Jakarta Selatan,(11/7/2014) siang.

"Aktivitas tetap berjalan seperti biasa, tidak menggangu," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Sementara secara terpisah, Narto, seorang pemilik warung makan yang jaraknya hanya satu rumah dari kantor JSI mengatakan, wilayah tempat dia tinggal tersebut dikenal aman dan damai. Tidak ada hal yang meresahkan.

"Biasa-biasa aja. Saya selama di sini enggak ada apa apalagi ribut-ribut gitu. Aman-aman aj," kata Narto.

Narto mengaku, baru mengetahui kejadian ini pada Jumat pagi. Saat itu ada yang mampir di warungnya menanyakan soal lemparan bom molotov itu.

Warung makan Narto bekerja memang kerap dikunjungi satpam dan office boy untuk makan. "Kadang-kadang karyawan situ makan di sini," terangnya.

Narto mengatakan, untung saja bom molotov tidak meledak. Ia khawatir jika itu terjadi bisa terbakar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas