Korban JIS Menghafal Hari Saja Tidak Bisa, Apalagi Mengarang Cerita
Ibu korban pencabulan di Jakarta International School (JIS) TP menyatakan bahwa penahanan dua tersangka pencabulan terhadap anaknya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ibu korban pencabulan di Jakarta International School (JIS) TP menyatakan bahwa penahanan dua tersangka pencabulan terhadap anaknya adalah kemampuan polisi mengungkap kebenaran.
“Awalnya anak saya dituduh mengarang cerita dan menghafal apa yang diajarkan saya, padahal hari saja dia tidak hafal, kalau ditanya hari ini hari apa, dia akan bernyanyi dulu, Sunday, Monday, Tuesday. Bagaimana mungkin dia bisa hafal cerita rekayasa pencabulan,” ujar TP, di kawasan Selong, Kebayoran Baru, Rabu (16/7/2014).
Ia mengatakan, anaknya diperiksa penyidik dan dibawa ke JIS oleh Polisi untuk menunjukkan lokasi-lokasi pencabulan tanpa didampingi dirinya. “Bayangkan saja saya menunggui selama dua jam, anak saya bercerita kepada penyidik,” ujarnya lagi.
Sementara suami TP, M menegaskan dirinya juga dirugikan akibat isu yang dihembuskan bahwa seolah-olah korban AK bukan anak kandungnya.
“Saya tegaskan itu anak saya, ini bikin saya marah,” ujarnya.
Seperti diketahui, Neil dan Ferdinant akhirnya ditahan pada Senin (14/7) malam setelah pemeriksaan sejak siang hari. Keduanya adalah guru di JIS dan diduga mencabuli tiga siswa TK di JIS, yakni AK, AL, dan DA. (Ahmad Sabran)