Ahok Prediksi Boy Sadikin dan Muhammad Sanusi Calon Wagub DKI
Kemungkinan besar anggota DPRD DKI yang akan melakukan voting adalah anggota DPRD DKI periode 2014-2019
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketika Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya maka Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan secara otomatis menjadi orang nomor satu Jakarta.
Namun, pria yang akrab disapa Ahok mengaku belum mengetahui nama-nama calon pendampingnya yang diusulkan oleh partai pengusung yaitu PDI-P dan Partai Gerindra.
Ahok menjelaskan bahwa sebelum rapat paripurna yang akan digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, dua partai pengusung mengajukan nama untuk calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Namun, keputusan tetap melalui voting di DPRD DKI.
"Kalau PDI-P dua-duanya, Gerindra enggak mau tanda tangan. Kalau satu-satu (Gerindra 1, PDI-P 1) voting di DPRD, bisa-bisa kalah PDI-P," kata Ahok, di Balai Kota Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Mantan Bupati Belitung Timur memprediksi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta kemungkinan besar dua nama yang bakal diajukan sebagai wakilnya, yaitu Boy Sadikin dari PDI-P dan Mohammad Sanusi dari Gerindra.
"Soal wakil urusan partailah itu. Kalau Sanusi dari Gerindra DPRD mungkin bisa terima. Kalau dari PDI-P saya belum tahu siapa, bisa saja Pak Boy. Tergantung partai mau ngajuin siapa. Sampai sekarang belum ada. Kalau saya yang penting jujur dan mau kerja aja-lah," ujarnya.
Akan tetapi, kemungkinan besar anggota DPRD DKI yang akan melakukan voting adalah anggota DPRD DKI periode 2014-2019.
Komposisi DPRD DKI yang baru nantinya akan menempatkan PDI-P sebagai partai dengan anggota terbanyak. Meskipun demikian, kata Ahok, hal itu tidak menjamin calon dari PDI-P yang akan menang dalam pemungutan suara.
"(PDI-P paling banyak) tapi tidak sampai 50 persen. Kan, harus 50 persen 1," ucapnya.