Penertiban Lanjutan, Kawasan Bongkaran Porak Poranda
Tak hanya itu, terpantau warga sekitar sibuk memungut barang-barang mereka yang tertinggal di reruntuhan rumahnya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penertiban lanjutan di Kawasan Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga kini masih berlanjut, Jumat (8/8/2014) Kawasan yang awalnya kerap dijadikan lokasi masyarakat sekitar sebagai tempat hiburan malam, kini kawasan bangunan liar tersebut terpantau porak poranda.
Hasil pengamatan Warta Kota saat di lokasi, kawasan yang menjadi target penertiban oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat ini, kini terpantau amburadul. Beberapa balok kayu, triplek, bahkan barang-barang dapur yang tak layak dipakai ini, berserakan di antara rel kereta api (KA) dan rel lainnya.
Kayu-kayu bekas pondasi bangunan liar ini pun juga ada yang ditumpuk di pinggiran rel, bahkan ada yang dibiarkan begitu saja oleh petugas penertiban dan pemilik bangunan tersebut. Tak hanya itu, terpantau warga sekitar sibuk memungut barang-barang mereka yang tertinggal di reruntuhan rumahnya.
Rumah-rumah mereka diruntuhkan oleh beberapa petugas penertiban yang tergabung antara lain, Kepolisian, TNI, Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Terlihat puluhan lebih petugas gabungan tersebut mengawasi di sekitaran lokasi.
Namun demikian, ada beberapa rumah yang bangunannya permanen tak sempurna di runtuhkan. Akan tetapi, sudah hampir rata akan tanah. Selain itu, terlihat beberapa warga yang mencoba bertahan dan berusaha memperbaiki kembali rumahnya yang telah hancur.
Warga di kawasan tersebut juga sibuk melihat-lihatsatu unit kendaraan berat sedang menghancurkan bangunan dan lantai berkeramik. Mesin pengeruk tersebut membongkar tanah berkeramik bekas bangunan liar, yang merupakan tanah Pemkot Jakarta Pusat.
Terpantau juga, bangunan liar di pinggir rel KA yang tanahnya merupakan milik PT KAI ini, sebagian sudah dihancurkan. Tinggal beberapa rumah lagi yang belum sempat dirobohkan petugas. Salah seorang warga di lokasi, Mirna (60) mengatakan dirinya kebingungan tinggal di mana lagi sejak rumahnya yang berdiri dipinggir rel, sudah roboh di hancurkan mesin pengeruk.
Ia hanya pasrah dan memilih mencari tempat lain untuk tinggal bersama suami dan kedua anaknya yang masih berumur kisara 10 dan 15 tahun. "Tak tahulah saya pak. Tinggal di pinggir selokan juga gak apa-apalah. Saya juga ga tau mau kemana. Pasrah aja udah," terangnya kepada Warta Kota saat ia memungut barang-barangnya yang tertimbun reruntuhan.
Hingga kini, beberapa warga di Bongkaran Tanah Abang masih disibukkan membereskan barang-barang mereka. Tak hanya itu, ada juga yang menaruh barang mereka di gerobak kayu yang bertengger dekat pos pengamanan petugas.
Kawasan Bongkaran, Tanah Abang nantinya akan dibangun inspeksi jalan waduk dan kali. Hal demikian dilakukan agar kendaraan mobil atau motor bisa melintas di daerah tersebut. Tak hanya itu, inspeksi jalan ini berfungsi untuk mengurai kemacetan.