Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bang Usman: Warga Masih Buang Sampah di Ciliwung

Ketua Komunitas Mat PeCi Usman atau akrab disapa Bang Usman mengaku kesadaran warga yang tinggal di pinggiran sungai masih rendah menjaga kebersihan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Y Gustaman
zoom-in Bang Usman: Warga Masih Buang Sampah di Ciliwung
Tribunnews.com/Eko Sutriyanto
Komunitas peduli Ciliwung membersihkan sampai di sepanjang aliran dan bantaran sungai, Rabu (13/8/2014). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak kurang 50 orang yang peduli terhadap kebersihan sungai Ciliwung, membersihkan sampah. Mereka menyusuri sungai yang membelah kota Jakarta. Kerap dianggap sumber banjir Jakarta, padahal warga masih banyak membuang sampah di Ciliwung.

Mereka terdiri Tim Rescue PKPU, PRB-API, Komunitas Masyawarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci) dan Kwartir Nasional (Kwarnas). Titik awal kegiatan dimulai dari Jembatan Kalibata sampai jembatan Kampung Melayu. Tujuannya dalam rangka siaga banjir Jakarta.

Tak hanya membersihkan sampah sepanjang kali, mereka juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar Ciliwung tentang pentingnya kebersihan. Mereka juga mengajak masyarakat peduli sungai Ciliwung dengan tidak membuang sampah ke sungai.

Ketua Komunitas Mat PeCi Usman atau akrab disapa Bang Usman mengaku kesadaran warga yang tinggal di pinggiran sungai masih rendah menjaga kebersihan. "Diperparah dengan fasilitas pembuangan dan pengelolaan sampah masyarakat sepanjang kali Ciliwung juga masih kurang," ujarnya.

Menurut Bang Usman, kegiatan bersih-bersih sungai Ciliwung akan berlangsung selama seminggu, dimulai sejak hari ini. Saat ini, banjir Jakarta tak lagi bersifat periodik lima tahunan. Tak peduli musim hujan, di musim kemarau pun banjir kerap melanda Ibukota setiap kali hujan deras.

Banyak faktor yang menyebabkan banjir, misalnya buruknya drainase atau sampah yang menumpuk di sungai atau saluran pembuangan. Sehingga volume air meluap karena tak bisa mengalir. Ketika hujan datang, sungai tak mampu menampung volume air.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas