TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ditemukannya dua pria yang merupakan petugas biro jasa berkeliaran di sekitaran ruang arsip dan pelayanan perpanjangan STNK di Samsat Jakarta Utara, Rabu (13/08/2014), membuat Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Restu MB geram.

Maka dari itu AKP Sutikno selaku Kanit Samsat Jakut, menuturkan nantinya ruang foto copy akan digunakan sebagai tempat para petugas biro jasa. Dia pun mengatakan, kini petugas biro manapun akan diberikan ruangan untuk mengurus pekerjaan mereka.

"Memang tadinya itu saya yang buatkan ruangan di lorong itu untuk mereka. Cuman kan Pak Dir (Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Restu MB) tidak mengizinkan," katanya di kantor Samsat Jakarta Utara -Pusat, Jalan Gunung Sahari Raya no. 13, Jakarta Utara, Rabu (13/8/2014).

Sutikno sengaja menempatkan petugas dari biro jasa di ruangan tersebut, agar tidak mengganggu para masyarakat yang ada di ruang tunggu. Dia pun merencanakan, akan dibuatkan ruangan untuk mereka.

"Soalnya para petugas yang memiliki izin resmi itu biasanya membuka berbagai dokumen hingga terlihat berantakan di ruang tunggu. Selain itu juga pak Dir tidak berkenan kalau ruang tunggu jadi tidak rapi. Nanti ruang fotocopy yang dibawah tangga itu untuk mereka," ucapnya.

Tak hanya itu, lorong yang disediakan untuk para petugas biro jasa itu, kata Sutikno sengaja disekat agar terpisah dengan ruang petugas Samsat. Namun pintu masuknya pun memang sama dengan ruangan petugas.

"Ya mereka mau dimana lagi? Soalnya kalau di situ tidak boleh, di sininga boleh, mau kita taruh mana lagi, jadi makin bingung nanti kalau mereka dibiarkan diluar (ruang tunggu). Malah jadi rame," keluhnya.
Ruang foto copy yang berada di bawah tangga, menurut Sukitno akan disekat, yang sehingga nantinya dapat digunakan oleh para petugas dari biro jasa.

"Mereka itu kerjaannya ada 15-20 (berkas perpanjangan STNK). Kalau udah mau pulang kan dipilah-pilah jadi berantakan," ujar Sutikno.

Menurutnya kembali, terhitung sekitar 20 biro jasa resmi yang terdaftar di Kantor Samsat. Baik di Samsat Utara, ataupun Pusat.

"Kalau dikira-kira, setiap biro jasa itu punya karyawan setidaknya 6 orang. Jadi memang mereka itu banyak. Mereka lihat Samsat mana yang sepi, lalu mereka berikan berkas-berkas yang mereka yang ingin diperpanjang," katanya.