TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Iman Nugraha, Kepala Penertiban dan Pemakaian Tenaga Listrik PLN Depok, menjamin tidak akan ada oknum petugas PLN yang bermain dalam kasus maraknya pencurian listrik di Pasar Cisalak, di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok.

"Terlalu beresiko kalau ada yang bermain. Karena sanksinya langsung dipecat. Saya jamin di PLN tak ada permainan terkait pencurian listrik," kata Iman, kepada Warta Kota, Kamis (14/8/2014).

Menurut Iman tidak dilakukannya operasi pemutusan aliran listrik (Opal) di Pasar Cisalak sesuai laporan dan pengajuan UPT Pasar Cisalak, bukan karena ada oknum yang bermain. Namun karena pihaknya menilai Opal tidak efektif dalam mengatasi pencurian listrik ini.

"Karena Opal sangat tidak efektif jadi tidak kami lakukan. Kami berharap ada solusi lain yang lebih efektif. Kalau cuma Opal, kami putus hari ini, besok pedagang akan menyambungkannya lagi," kata Iman.

Ia menuturkan pada awal 2014, pihaknya sudah dua kali melakukan sidak dan Opal. Namun hal itu tidak efektif karena Opal hanya sementara dan keesokannya sambungan listrik yang diputus sudah disambung kembali oleh pedagang.

Iman mengakui ada puluhan titik sambungan listrik ilegal yang aliran listriknya dialirkan ke ratusan lapak di Pasar Cisalak.

Solusinya, kata dia, semua pihak yakni PLN, UPT Pasar Cisalak dan pedagang duduk bersama.

"UPT Pasar Cisalak, PLN serta para pedagang harus duduk bersama untuk membicarkan solusi terbaik untuk memberantas praktik pencurian listrik ini. Kalau hanya Opal, itu gampang, namun tak efektif," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Tata Usaha (TU) Unit Pelayanan Teknis Pasar Cisalak (UPT), Muhammad Yusuf Firdaus, mengatakan, ada sekitar 300 pedagang di Pasar Cisalak di Jalan Raya Bogor, Cisalak, Depok, saat ini yang disinyalir melakukan pencurian listrik.(bum)