Ahok Dikabarkan Berniat Hapus Trayek APTB
Hal ini dikarenakan masyarakat dipaksa membayar dua kali dengan penerapan e-ticketing
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik sistem pembayaran Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Trans Jakarta (APTB) semakin bergulir. Hal ini dikarenakan masyarakat dipaksa membayar dua kali dengan penerapan e-ticketing sebesar Rp 8.500 ketika bus APTB masuk ke jalur bus Trans Jakarta.
Sehingga, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berencana menghapus trayek bus APTB di Jakarta. Dia menilai, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dibawah Udar Pristono mempunyai main dalam trayek bus APTB.
"(Dihapuskan-red) Iyaaa. Habisnya dari dulu memang ada kesengajaan dari Dishub. Nggak pernah beli bus, nggak pernah perluas Trans Jakarta. Tapi malah Dishub beli izin trayek kepada APTB," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Ahok menjelaskan bahwa secara teori untuk memperbaiki transportasi Jakarta tidak memberlakukan bus APTB. Melainkan memperbanyak dan memperpanjang jangkauan trayek bus Trans Jakarta. Sehingga, masyarakat dapat terlayani dengan baik.
"Harusnya teorinya tidak ada APTB. Teorinya itu kamu (Dishub DKI-red) mesti memperpanjang jangkauan Trans Jakarta. Itu teori transportasi. Ini kan lewat Pristono, kenapa beri izin trayek," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan bahwa selama ini Unit Pengelola (UP) Trans Jakarta telah mati-matian mengabungkan trayek-trayek yang dilalui bus Trans Jakarta. Hal ini dilakukan agar kemacetan dapat teratasi.
"Bagaimana tiba-tiba diubah dan diciptakan APTB. Ini sudah terlanjur, lo mau stop busnya tapi belum selesai kreditnya. Ini gue curiga dishub ini ada apa ciptakan trayek begitu banyak," kata dia.(Bintang Pradewo)