Keluarga Lega Polisi Lepaskan Pengidola ISIS
"Lega, akhirnya anak saya terbukti enggak terlibat. Sejak awal saya sudah yakin Firman enggak terlibat," kata Tarti kepada Warta Kota, Minggu.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Tarti Rosmina Marbun (60) mengaku lega akhirnya Polresta Depok melepaskan Firman Hidayat Silalahi (38), anak pertamanya, setelah menjalani pemeriksaan terkait dugaan terlibat kelompok radikal ISIS.
"Lega, akhirnya anak saya terbukti enggak terlibat. Sejak awal saya sudah yakin Firman enggak terlibat," kata Tarti kepada Warta Kota di Depok, Minggu (24/8/2014). Firman mengidolakan ISIS dan ditangkap karena memiliki atributnya berupa bendera.
Kini Tarti merasa lebih ringan dan lapang dada saat berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji pada 1 September 2014. "Sebelum masuk karantina di wisma haji pada 30 dan 31 Agustus, saya mau ketemu semua keluarga dulu," ujar Tarti.
Kapolresta Depok Kombes Ahmad Subarkah menuturkan dalam pemeriksaan dipastikan Firman tidak terlibat dalam garis kelompok ISIS. Firman hanyalah fans atau pengidola ISIS saja dengan pemahaman yang agak keliru. "Karena fans, dia mengoleksi sejumlah atribut ISIS," katanya.
Kendati sudah dipulangkan, pihaknya akan tetap memberikan pembinaan kepada Firman terkait ISIS. "Walau dipulangkan, ia tetap dalam pembinaan kami," katanya.
Firman diamankan polisi dari rumahnya di Jalan STM Mandiri, RT 4/9, Kemiri Muka, Beji, Depok. Masyarakat sempat mencurigai Firman terlibat kelompok radikal ISIS. Ia memiliki sejumlah atribut ISIS salah satunya bendera hitam.
Selama hidupnya, Firman pernah ke Ambon pada 2001 saat ada kerusuhan di sana serta menjadi anggota separatis RMS. Lantaran tidak betah di Ambon, Firman pergi ke Aceh. Di sana ia ikut orang tuanya yang pergi merantau.