TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Enam tahanan Polsek Pondok Gede yang kabur dengan menggergaji teralis besi pada Jumat (12/9/2014) lalu ternyata diotaki oleh tahanan bernama Andi alias Ketel.

"Kaburnya para tahanan ini diotaki oleh tahanan kasus narkoba berinisial AN (Andi)," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Kamis (18/9/2014) di Mapolda Metro Jaya.

Diutarakan Rikwanto, Andi yang mengkoordinir teman-teman satu selnya untuk kabur. Dimana perencanaan kabur sudah dirapatkan sejak jauh-jauh hari.

Setelah ibunda Andi bernama Sudarwati membawa potongan gergaji besi ke dalam ruang tahanan dengan mengelabui petugas jaga saat berkunjung pada 20 Agustus 2014 lalu.

Keenam tahanan itu bahu membahu menggergaji teralis besi di kamar mandi hingga akhirnya teralis terpotong. Lalu mereka melompat ke gudang barang bukti kemudian memanjat plafon, membakar atap plastik lalu kabur.

Perencanaan kaburnya para tahanan kian matang, karena Andi sempat dijemput oleh sang ibu menggunakan mobil honda jazz. Sementara tahanan lain kabur sendiri-sendiri.

Atas perbuatannya menyuplai gergaji besi, kini Sudarwati ditahan dan dijerat Pasal 223 KUHP tentang upaya membantu kaburnya tahanan dengan ancaman hukuman penjara maksimal dua tahun delapan bulan.

"Ibu kandung dari tahanan AN (Andi) sudah tersangka sejak dua hari lalu dan saat ini ditahan di Polsek," kata Rikwanto.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, enam tahanan Polsek Pondok Gede kabur dengan menggergaji teralis di kamar mandi, Jumat (12/9/2014) dini hari.

Mereka naik menggunakan ember besar ke arah gudang tempat penyimpanan barang bukti, dan menjebol atap.

Keenam tahanan yang kabur itu yakni Andi alias Ketel, Alinda alias Indra, Fitri alias Petruk, Edi Saputra alias Aceh, Pandiaman Situmorang, dan Arif Setiawan.