Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selama 2014, JNE Depok Sudah 4 Kali Terima Paket Ganja

Dua paket ganja siap edar 1 kg sementara satu paket ganja lainnya yang dilaporkan Selasa berisi ganja 600 gram

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Selama 2014, JNE Depok Sudah 4 Kali Terima Paket Ganja
Tribunjogja/ Hamim Thohari
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kasat Narkoba Polresta Depok, Kompol Vivick Tjangkung, menuturkan, selama tahun 2014 ini, perusahaan jasa pengiriman barang yakni JNE Depok di Jalan Margonda, telah empat kali menerima kiriman paket ganja. Keempatnya kaya Vivick dikirim dari Ambon dengan cara yang hampir sama.

"Yakni ganja diselipkan di tumpukan pakaian, lalu semuanya dibungkus dalam paket sedang," kata Vivick di Mapolresta Depok, Rabu (8/10/2014).

Menurut Vivick dari 4 paket ganja itu, tiga paket dilaporkan pihak JNE ke pihaknya sementara satu paket lainnya dilaporkan pihak JNE Depok ke JNE Pusat. "Dari tiga laporan paket ganja yang kami terima, dua orang sudah kami bekuk yang bertuga sebagai penerima paket itu," kata Vivick.

Ia menjelaskan di tiga paket ganja itu, dua paket berisi ganja siap edar 1 kg sementara satu paket ganja lainnya yang dilaporkan Selasa (7/10/2014) berisi ganja 600 gram. "Kami mengapresiasi upaya positif yang dilakukan pihak JNE dengan melaporkan adanya pengiriman paket ganja tersebut kepada kami. Kami mengimbau kepada jasa ekspedisi lainnya agar meniru apa yang dilakukan JNE Depok. Karena ini adalah bagian dari upaya memberantas narkoba," ujarnya.

Dari paket terakhir, kata Vivick, pihaknya membekuk dua tersangka yakni DN dan AG, yang merupakan mahasiwa semester akhir sebuah perguruan tinggi swasta di Depok. Awalnya, kata dia, pihaknya membekuk DN yang hendak mengambil paket ganja itu, Selasa. "DN mengambil paket di JNE Depok atas perintah AG," katanya.

Dari penangkapan DN, kata Vivick, polisi membekuk AG di tempat tinggalnya di Bekasi. "DN hanya bertugas sebagai kurir dengan sistem bagi hasil, sedangkan otaknya adalah AG," kata Vivick.

Menurut Vivick, pihaknya masih mendalami kasus ini untuk mengungkap jaringan mereka yang lebih besar. Terbongkarnya paket berisi ganja ini berkat ketelitian pengelola JNE cabang Depok. JNE Depok yang menerima paket dari 57 agen JNE di Depok lalu melakukan proses sendor atas isi paket. Jika dirasa tidak sesuai dengan keterangan pengirim atau dirasa mencurigakan maka paket itu terpaksa dikembalikan pada pengirim.

Berita Rekomendasi

"Saya menganjurkan pada agen JNE untuk memiliki alat bantu untuk mendeteksi barang yang akan dikirim ke lokasi tujuan. Sehingga hal semacam ini bisa dipantau," kata Vivick.

Kepala Cabang JNE Depok, Eries Nugroho mengatakan penyaringan dan pengecekan paket yang dilakukannya sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pihaknya. "Jika ada barang yang mencurigakan maka dilakukan pembongkaran," kata Eries.

Menurutnya pengecekan masih dilakukan secara random dan manual. Sehingga tidak seluruh paket dibuka. "Hanya paket yang dianggap mencurigakan saja yang kami bongkar," katanya.

Menurutnya pihaknya masih memiliki keterbatasan alat dan sumber daya manusia (SDM). Dalam kurun waktu dua tahun ke depan, kata Eries, pihaknya akan berupaya mengadakan mesin X-Ray agar seluruh paket harus melalui sensoring dan bisa diketahui isinya.

"Karena volume pengiriman meningkat dan resiko semakin besar maka ada wacana dari pusat untuk mengadakan mesin X-ray," ungkapnya.

Setiap hari, katanya, pengiriman paket dari Depok mencapai 10.000 paket. Dari jumlah itu, katanya, selalu ada paket yang terpaksa dikembalikan kepada pengirim, karena berisi barang terlarang. "Ada yang isinya senpi, binatang, cairan yang mudah meledak atau paket narkoba seperti yang terjadi ini," katanya. (Budi Malau)

Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas