Dua Siswa SMP Ditodong Golok Lantas Dirampas Motornya
Saat itu, kedua korban sepulangnya dari sekolah nongkrong terlebih dahulu di Taman Segitiga Jalan Anggrek Garuda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Warta Kota, Wahyu Tri Laksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Junaedi (13) dan Hendra (13) siswa kelas 2 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 61 menjadi korban pencurian dengan kekerasan di dekat Pasar Slipi Jaya sepulangnya dari sekolah sekira pukul 15.30 tak jauh dari pasar Slipi Jaya. Saat itu, kedua korban sepulangnya dari sekolah nongkrong terlebih dahulu di Taman Segitiga Jalan Anggrek Garuda.
"Saya lagi nongkrong di Taman Segitiga terus pergi berdua sama Hendra nyari minum sama rokok minjem motor nouvo milik Hendri (13). Tetapi pas mau balik lagi ke taman, kami berdua dicegat sama dua pelaku yang naik Yamaha Mio merah," ungkap Junaedi di Mapolsek Palmerah kepada wartawan, Rabu (22/10/2014).
Junaedi melanjutkan, saat dicegat pelaku, dirinya dan Hendra diancam oleh pelaku menggunakan golok. "Kami diancam golok, dan diberi pilihan nyerahin hape, motor, atau kepala lu pecah. Kami takut, karena enggak punya hape akhirnya kami menyerahkan motor," tutur korban yang masih mengenakan seragam pramuka itu.
Setelah memberikan motor, kedua pelaku menyuruh kami berdua naik dan mengikuti keduanya. "Kami disuruh naik, satu pelaku bawa motor kami dan boncengan dengan Hendra pakai nouvo. Sementara satu lagi naik motor mio dan boncengan dengan saya," katanya.
Namun, satu pelaku bernama Ahmad (15) yang diketahui warga Kampung Guji, Kedoya Utara, Kebun Jeruk kemudian mengantarkan satu korban yang bernama Junaedi kembali ke Taman Segitiga. "Saat saya diantar menggunakan motor mio ke taman segitiga, saya kemudian teriak sehingga didengar warga. Hasilnya si Ahmad yang memiliki tato bertuliskan Chodet di dadanya ini diamankan dan dibawa ke Mapolsek Palmerah," tutur Junaedi.
Ia menjelaskan sampai saat ini belum mengetahui kejelasan nasib temannya yang bernama Hendra karena dibawa pelaku yang bernama Adam (18) warga Kampung Guji juga. "Saya belum tahu nih nasib teman saya dipulangin juga atau diturunin di jalanan. Atau masih sama pelaku juga," ungkapnya.
Sementara itu Ahmad satu pelaku yang berhasil ditangkap mengatakan kepada wartawan di Mapolsek Palmerah, bahwa dirinya hanya diajak oleh Adam. Ia mengaku saat itu sedang menjaga parkiran tak jauh dari rumahnya di Kampung Guji.
"Saya lagi jaga parkiran diajak sama Adam, dia bilang yuk ikut gua ngambil handphone. Terus dia tanya lu punya motor ga, saya bilang enggak. Yaudah pinjem motor yang ada di parkiran aja dulu," ucap pemuda berbaju ungu itu di Mapolsek Palmerah.
Tetapi sesampainya di jalan, Adam berubah pikiran dan malah mengambil motor milik korban. "Saya ikut saja, toh hasil penjualannya kalau motor lebih besar. Makanya saya nurut saja," katanya.
Pemuda pengangguran itu diiming-imingi oleh Adam akan diberikan uang lebih dan sisanya untuk membeli minuman. Saat ini Ahmad mengaku tak menyesal tetapi dirinya berusaha menghubungi kedua orang tuanya untuk mengambil barang bawaanya di motor.
Terpisah, Kanit Reskrim Palmerah, AKP Martson Marbun mengatakan perbuatan tersangka ini sudah direncanakan dan bukan pertama kali keduanya melakukan aksi. "Sudah pemain lama ini, bukan pemain baru. Apalagi sudah merencanakan dengan membawa golok segala. Ini sudah direncanakan dan jelas bukan kali pertama," ujar Marbun di Mapolsek Palmerah.
Lanjut Marbun, pelaku ini dikenakan pasal 365 yakni pencurian dengan kekerasan. Lantaran pelaku telah menyiapkan senjata tajam berupa golok. Untuk satu korban lagi yang dibawa oleh pelaku, tak ada karena kedua korban sudah berada di Mapolsek Palmerah untuk dimintai keterangan beserta pemilik motor yang dicuri.