Ahok Ngotot Pilih Birokrat Untuk Wagubnya
Partai pengusung yaitu PDIP dan Partai Gerindra tetap memberikan nama untuk calon pendampingnya memimpin Jakarta
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku akan tetap memilih calon pasangannya menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta dari kalangan birokrat. Walaupun, partai pengusung yaitu PDIP dan Partai Gerindra tetap memberikan nama untuk calon pendampingnya memimpin Ibukota Jakarta.
"Kami nggak tahu Peraturan Pemerintahnya (PP) seperti apa, tapi kalau menafsirkan PP yang sudah ada harusnya saya menentukan wakilnya," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014).
Ahok menjelaskan mengapa lebih memilih birokrat menjadi pendampingnya karena ingin mengejar program pembangunan di DKI Jakarta. Nama, Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Sarwo Handayani sering disebut Ahok cocok menjadi calon Wakil Gubernur DKI. "Yang non partai saja, lebih cepat kerjanya nanti. Ya sudah siap kerja," ucap Ahok.
Partai Gerindra sempat mengancam untuk menghambat anggaran kalau sampai Ahok tidak memilih Wakil Gubernur dari Partai Berlambang Kepala Burung Garuda itu. Namun, ayah dari tiga orang anak itu tidak mempedulikannya.
"Mau pilih siapa juga dia akan hambat gua melulu. Pusing amat sama dia, hehehe. Mau pilih siapa juga dia akan hambat, enggak pilih siapa-siapa saja pun dia hambat. Gua mau jadi gubernur juga mau dihambat, mau dilantik, malah mau tafsirin Perppu dengan versi dia, hehehe. Sama saja," ucap Ahok. (Bintang Pradewo)