Pemilik Kartu Jakarta Sehat Tidak Boleh Punya Kartu Indonesia Sehat
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan warga Jakarta yang sudah memiliki Kartu Jakarta Pintar
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan warga Jakarta yang sudah memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) tidak boleh memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Kalau doubel, yang lama kita tarik," ungkap pria yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota, Rabu (5/11/2014).
Namun ia tidak mempermasalahkan pemerintah Pusat mengeluarkan KIP atau KIS.
"Semua cuma soal kartu saja, nggak masalah, yang penting kan buat masyarakat manfaatnya lebih banyak. Misal yang dapat KIS punya BPJS kesehatan, kita cabut BPJS-nya," ucapnya.
Tidak sulit untuk mengindentifikasi warga Jakarta yang memiliki kartu ganda karena sudah menggunakan sistem chip.
"Kontrolnya gampang, karena data-data kita sangat baik. Sekarang saja di Jakarta sudah hampir 7 juta orang yang ikut BPJS kesehatan. Target kita 2015 semua orang Jakarta itu harus punya jaminan asuransi. Tidak mesti BPJS, bisa swasta juga," ungkapnya.
Baru-baru ini Presiden Joko Widodo meluncurkan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat untuk diberikan kepada masyarakat Indonesia. Sementara di Jakarta program tersebut sudah berjalan sejak akhir 2012 semasa Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.