Ratusan Polisi Kawal Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM di Salemba
Hal demikian membuat ratusan personel gabungan kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polsek Senen, mengawasi aksi tersebut.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi tolak kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi premium dan solar, kini terjadi di depan Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran, Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2014).
Hal demikian membuat ratusan personel gabungan kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polsek Senen, mengawasi aksi tersebut. Hasil pengamatan Warta Kota, nampak puluhan sepeda motor milik kepolisian menjadi pagar pembatas di Jalan Salemba Raya dan Jalan Diponegoro.
Hal demikian dilakukan agar para pengendara motor dan mobil dapat melintas dan para aksi yang tergabung dari buruh dan mahasiswa, tidak melebar memenuhi jalan.
Selain itu, nampak beberapa unit watercanon bertengger di bibir Jalan Diponegoro. Selain itu, ratusan kepolisian juga menghadang para aksi massa agar tidak melebar ke jalan Salemba Raya.
Seruan mereka terkait Presiden Joko Widodo terus diutarakan. Melalui pengeras suara di mobil komando, mahasiswa beralmamater merah ini menganggap Jokowi tidak penuhi janji.
"Mana janji Jokowi kepada rakyat. Mengapa rakyat ditindas seperti ini. Rakyat merasa kesulitan terhadap naiknya harga BBM," teriak orator aksi.
Kapolsek Senen, Kompol Kartono mengatakan, pihaknya menjamin akan mengawasi jalannya aksi hingga bubar. Bahkan dirinya akui, aksi tersebut tak berdampak kericuhan.
"Kami yakin, aksi ini berjalan dengan damai. Walaupun kemacetan tak bisa dihindari. Namun, kami upayakan sebisa mungkin untuk mengatur lalin dengan baik. Biar pengendara bisa melintas," kata Kapolsek.
Hingga berita ini diturunkan, aksi menolak kenaikkan harga BBM di Jalan Salemba Raya masih berlangsung. Terlihat kondisi arus lalin di jalan tersebut masih sama.