Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Alasan Ahok Pilih Djarot Ketimbang Boy Sadikin Jadi Wagub DKI

"Saya sih sudah ngomong ke Ibu Mega bahwa ya saya naksir kira-kira kalau mau ya Boy sama Djarot," kata Ahok.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ini Alasan Ahok Pilih Djarot Ketimbang Boy Sadikin Jadi Wagub DKI
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Walikota London Boris Johnson, dan Duta Besar Inggris, Muazzam Malik saat penyerahan 12 sepeda dari Wali Kota London ke Pemprov DKI Jakarta yang akan digunakan untuk pengelola Monas, di bundaran HI Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2014). Usai acara, presiden bersama Gubernur DKI Jakarta, Dubes Inggris, dan Walikota London bersepeda bersama menuju Istana. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku lebih memilih mantan Wali Kota Blitar, Djarot Saiful Hidayat menjadi pendampingnya menjadi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan banyak penghargaan yang telah diraih Djarot dalam pemerintahan.

Mantan Bupati Belitung Timur itu pernah enggan memilih Cawagub DKI dari politisi dan lebih memilih dari profesional. Namun, dalam waktu sepekan ini, Ahok terlihat melunak dan menyebutkan beberapa nama politisi salah satunya Djarot Saiful Hidayat.

Selain itu, mantan Wali Kota Surabaya, Bambang DH dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta, Boy Benardi Sadikin.

Akan tetapi, nama Bambang DH, Jumat (28/11) dicoret oleh Ahok menjadi Cawagub DKI karena terkait kasus gratifikasi. Sehingga, tinggal dua nama dari partai berlambang Banteng dengan moncong putih itu. Bursa Cawagub DKI dari partai politik mulai ramai diperbincangkan setelah Ahok mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Saya sih sudah ngomong ke Ibu Mega bahwa ya saya naksir kira-kira kalau mau ya Boy sama Djarot. Tapi kalau di hitung-hitung, mungkin saya lebih pilih Djarot gitu loh," kata Ahok di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2014).

Menurutnya, PDIP memiliki kultur budaya seperti mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Oleh sebab itu, dia akan memilih Cawagub DKI dari PDIP. Di mana menunggu perintah dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk pencalonan Kepala Daerah.

"Seperti Pak Jokowi itu kan ada orang minta kalau dia menjadi Gubernur DKI, tapi nggak mau Beliau. Beliau ngak mau sampai menunggu perintah dari Partai," kata Ahok.

Berita Rekomendasi

Mantan anggota Komisi II DPR RI itu membeberkan berbagai prestasi yang diperoleh oleh Djarot Saiful Hidayat. Sepertu mendapatkan penghargaan dari Mahalah Tempo karena berpengalaman dalam pemerintahan selama 10 tahun.

"Saya sih tinggal sampaikan kepada PDIP, kalau boleh ya kasih dong rekomendasi Djarot karena soal di pilihkan saya. Minimal Saya punya calon nih. Gak mungkin PDI P usulkan Boy atau Jarot pasti Dia pilih salah satu," ucap Ahok.

Menurut Ahok, setelah mendapatkan calon dari PDIP, dirinya akan mempertimbangkan dengan Sarwo Handayani. Pasalnya, Yani dianggap sangat mengetahui problematika Ibukota Jakarta. Sehingga, kalau Djarot terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, pihaknya masih tetap memerlukan Yani untuk Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan.

"Bu Yani sudah tahu semua. Maka itu saya lagi pertimbangkan kalau, saya ambil Bu Yani. Pak Jarot nggak bisa masuk. Kalau saya ambil Pak Jarot, Bu Yani masih bisa jadi TGUPP," kata Ahok.

Siap jadi Wakil Gubernur

Sebelumnya, seusai diskusi Perspektif Indonesia yang diadakan Lembaga Populi Center dan Smart FM, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11), Djarot mengungkapkan kesiapannya menjadi Cawagub DKI. Menurutnya, dia selalu siap untuk menjadi bagian dari Republik Indonesia. "Saya untuk republik ini selalu siap. Untuk jadi Presiden juga siap," kata Djarot.

Namun, Djarot mengaku belum ada pembicaraan dari DPP PDIP terkait Cawagub DKI. Djarot pun tidak mengetahui, siapa saja calon dari PDIP yang akan menjadi Cawagub DKI. Menurutnya, mekanisme pencalonan dirinya menjadi Cawagub DKI akan dibahas dalam rapat pleno yang akan diadakan sebelum tenggat waktu 15 hari sebelum waktu Ahok menentukan wakilnya habis.

"Saya kira DPP PDIP belum membahas pencalonan siapa pun. Katanya Pak Ahok sudah bawa nama-nama ke Bu Mega, ya itu kan tergantung Pak Ahok, dan sudah sesuai Perarturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) nomor 1 tahun 2014," kata Djarot.

Ketika Warta Kota ingin menanyakan kesiapan Boy Sadikin menjadi Cawagub DKI melalui telepon genggamnya sulit dihubungi.

Penulis: Bintang Pradewo

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas