Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pergerakan Mantan Napi Perampokan CIMB Niaga Diawasi Intensif

Mereka turut diamankan dalam 12 rombongan WNI, yang didominasi warga Jawa Timur tersebut.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pergerakan Mantan Napi Perampokan CIMB Niaga Diawasi Intensif
KOMPAS.com/Abba Gabrillin
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Agus Rianto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - M Sibgotuloh mantan napi kasus perampokan CIMB Niaga turut diamankan dari Bandara Malaysia saat hendak ke Suriah bersama istri dan anaknya.

Mereka turut diamankan dalam 12 rombongan WNI, yang didominasi warga Jawa Timur tersebut.

Hingga saat ini, pelanggaran apa dilanggar oleh mereka belum diketahui. Dan mereka masih diperiksa intensif hingga seminggu kedepan di Mako Brimob.

Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto mengatakan menyoal pelanggaran pastinya ada di negara tujuan.

"Kalau misalnya pelanggaran apa, ditanya ke negara tujuan. Koordinasi kami dengan polisi Malaysia dalam artian dari 12 ini, satu diantaranya mantan narapidana kasus teror di Aceh," ujar Agus, Rabu (17/12/2014) di Mabes Polri.

Lalu saat disinggung menyoal mengapa hanya lantaran mereka ingin ke Suriah, dan dokumen mereka legal serta ada satu mantan napi, mereka ditahan tidak boleh ke Suriah.

Agus menjawab menyoal mantan napi, pastinya data-data para pelaku tindak kejahatan bisa diakses. Dan negara-negara Interpol terus bertukar informasi soal terorisme.

BERITA TERKAIT

"Mereka diduga oleh PDRM terkait jaringan. Mereka bergerak dari Surabaya, Kuala Lumpur nanti ke Turki," kata Agus.

Agus menambahkan memang menurut orang awam hal itu tidak bermasalah. Namun hasil komunikasi Indonesia dengan negara sahabat dan Interpol menyatakan ada hal yang perlu dicermati, terutama pergerakan mereka-mereka yang terlibat teroris, sudah divonis dan telah bebas.

"Soal hasil intrograsi 12 hari di Malaysia sudah didapat penyidik dan masih didalami. Itu upaya pencegakan, kalau mereka informasinya mau ke Turki bergabung ke salah satu kelompok, kita harus waspadai," kata Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas