DKI Kebut Pembangunan Jembatan Penyeberangan Tanah Abang
Alasannya untuk mengurai kemacetan di pintu keluar Stasiun Tanah Abang.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, GAMBIR - Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di dekat Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat akan segera dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Alasannya untuk mengurai kemacetan di pintu keluar Stasiun Tanah Abang.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta, Benjamin Bukit mengaku bahwa pihaknya akan menggunakan anggaran mendahului untuk membangun JPO di Stasiun Tanah Abang.
Padahal, pada tahun 2014 lalu lelang pengadaan pembangunan JPO di Stasiun Tanah Abang sekitar Rp2,6 triliun gagal dilaksanakan.
"Kalau anggaran saya kurang tahu. Seharusnya kemarin dibangun tapi batal lelang. Memang pembangunan JPO paling ampuh mengurai kemacetan disana," kata Benjamin saat dihubungi di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (17/1).
Mantan Wakil Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu mengatakan bahwa setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) DKI tahun 2015 diketok oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) DKI Jakarta, pihaknya akan segera melaksanakan lelang di Unit Pelayanan Barang dan Jasa (ULP) DKI.
"Nanti kalau awal Februari APBD DKI 2015 diketok, kita langsung anggarkan tanpa pengesahan dari Departemen Dalam Negeri (Depdagri)," ucapnya.
Menurutnya, pembangunan JPO itu akan menghubungkan Stasiun Tanah Abang ke Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Blok G Tanah Abang. Selain itu, JPO itu juga akan dipasang ke arah Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.
Sehingga, masyarakat yang keluar dari Stasiun Tanah Abang tidak akan bisa naik ojek atau angkutan umum. "Jadi tukang ojek dan angkutan umum tidak akan ngetem lagi," tuturnya.
Selama ini, kata dia, pihak Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta terus melakukan giat penertiban kendaraan yang ngetem di dekat Stasiun Tanah Abang. Namun, penegakan hukumnya tidak terlalu gencar karena melihat kondisi di lapangan.
"Saya saja hampir dikejar-kejar kemarin. Bahkan ada Metro Mini ada yang mau dibakar karena mengambil penumpang seenaknya," kata dia.(Bintang Pradewo)