Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Situ Pengarengan Sebarkan Bau Busuk

Bahkan saat Warta Kota, mencoba turun ke sisi situ yang dipenuhi sampah, bau busuk sangat menyengat.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Situ Pengarengan Sebarkan Bau Busuk
Budi Malau/Warta kota
Situ Pengarengan yang mulai dipenuhi sampah, Jumat (16/1/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Hampir dua pekan pengerukan Situ Pengarengan di Jalan Juanda, Depok, terhenti akibat libur akhir tahun, pengerukan mulai kembali dilakukan pekan ini.

Namun baru beberapa hari dikerjakan, ekskavator amphibi yang merupakan alat utama untuk melakukan pengerukan rusak, Kamis (15/1/2015). Akibatnya, bagian situ sisi selatan Jalan Juanda sebagiannya mulai dipenuhi sampah.

Pantauan Warta Kota, Jumat (16/1/2015) banyaknya sampah di situ Pengarengan jauh lebih banyak dari eceng gondok, tepatnya di bagian selatan situ dari Jalan Juanda.

Sampah sangat mendominasi pemandangan di bagian situ ini. Keadaan tersebut membuat pemandangan situ dari Jalan Juanda sangat buruk dan cukup menjijikkan.

Bahkan saat Warta Kota, mencoba turun ke sisi situ yang dipenuhi sampah, bau busuk sangat menyengat.

"Apalagi kalau anginnya ke arah sini. Bau busuk cukup luar biasa," kata Iyan (25), warga yang tinggal di sisi Jalan Juanda, kepada Warta Kota, Jumat (16/1/2015).

Untungnya kata dia bau busuk tidak akan tercium dari Jalan Juanda. "Soalnya posisi situ di bawah jalan. Jadi dari Juanda tidak tercium bau busuknya," kata dia.

Berita Rekomendasi

Karenanya, Iyan menyesalkan rusaknya ekskavator amphibi yang digunakan untuk mengeruk situ.

Padahal kata dia alat itu baru saja dibeli Pemkot Depok akhir 2014 lalu.

Menurut Iyan, kerusakan ekskavator amphibi terjadi di bagian badan sekop pengeruk.

"Sisi siku di sekop pengeruknya sepertinya bermasalah. Kadang siku gak bisa menekuk. Sewaktu bisa menekuk, justru gak bisa kembali lurus untuk menjangkau obyek yang mau dikeruk. Artinya gerakan sekop pengeruk gak luwes," paparnya.

Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok, Yulistiani Mochtar mengakui rusaknya ekskavator amphibi atau alat berat terapung di air dan lumpur yang baru saja mereka beli untuk mengeruk sejumlah situ yang mengalami pendangkalan di Kota Depok.

Namun kata Yulistiani pihaknya langsung memperbaiki kerusakan alat berat tersebut. "Sudah diperbaiki dan sudah dipasang kembali slingnya," kata Yulistiani kepada Warta Kota, Jumat (16/1/2015).

Mengenai banyaknya sampah yang mendominiasi situ saat ini, Yulistiani mengatakan pihaknya baru akan pengerukan kembali Senin (19/1/2015) mendatang.

"Operatornya libur Sabtu dan Minggu besok. Jadi Senin, sampahnya baru bisa keruk lagi," kata Yulistiani.(bum)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas