"Saya Ditepuk Pundak, Teman Saya Ditatap Matanya Langsung Nurut Sama Orang Itu"
Setelah handphone korban diambil pelaku, Novi dan Tina diajak wanita itu untuk pergi ke sebuah tempat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Tersadar handphonenya raib, empat anak baru gede (ABG) menangis histeris. Alat komunikasi mereka dicuri seorang wanita berkawat gigi atau behel.
Korbannya adalah empat siswi SMP Yayasan Pendidikan 17 Bogor. Aksi penipuan yang dialami empat siswi ini terjadi saat korban ditawari tiket konser CJR gratis oleh seorang wanita yang baru dikenalnya dipinggir jalan, Senin (19/1/2015) siang.
Informasi yang dihimpun kejadian bermula saat keempat siswi Novi Safira (15), Sintia (15), Fitri Iman Nanda (15) dan Tina Setiawati (15) sedang menunggu angkutan kota (angkot) tepat di depan sekolahnya, di Jalan Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat.
Saat menunggu, mereka dipanggil oleh wanita tak dikenal yang menawarkan tiket CJR gratis."Saya dipanggil sama mbak-mbak, rambutnya panjang, putih, giginya pake behel. Dia naik motor. Pas saya samperin dia nawarin tiket konser CJR di Balaikota Bogor," kata Novi.
Ditawari tiket gratis, Novi dan ketiga temannya sumringah. Namun, entah mengapa setelah bagian pundak Novi disentuh wanita itu, siswi SMP itu menuruti perintah pelaku yang meminta korban menyerahkan telepon genggamnya.
"Tiga teman saya juga seperti dihipnotis. Kalau saya ditepuk pundak, teman saya ditatap matanya langsung nurut sama orang itu," kata Novi.
Setelah handphone korban diambil pelaku, Novi dan Tina diajak wanita itu untuk pergi ke sebuah tempat, tepatnya di Gang Ledeng Kelurahan Gunung Batu Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
"Saya gak sadar, pas saya ngasih hape saya nurut aja. Terus saya disuruh nunggu, katanya dia mau ke kantornya dulu. Tapi sudah 20 menit, orang gak datang lagi, baru saya sadar," katanya.
Mengetahui telah dihipnotis, keempat korban hanya bisa menangis dan meminta pertolongan pada warga setempat. Mereka sempat mencoba menghubungi telepon genggam milik mereka yang diambil pelaku, namun sudah tidak aktif.
Kasus itu kemudian dilaporkan korban ke Polsek Bogor Barat. Keempatnya enggan untuk pulang karena takut dimarahi orang tuanya masing-masing. (Soewidia Henaldi)