Calo di Karet Bivak Banderol Tanah Makam Hingga Rp7 Juta
Perlu diketahui, calo-calo yang ada di TPU Karet Bivak tak lain adalah para pembersih makam itu sendiri.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sedikitnya lahan makam di DKI Jakarta menimbulkan profesi yang sangat menguntungkan, yakni calo tanah kuburan.
Warga yang kebingungan mencari lahan untuk memakamkan keluarganya yang sudah meninggal dunia, terpaksa meminta bantuan perantara untuk mencarikan tanah yang masih kosong.
Calo merupakan langkah yang sangat tepat untuk cepat mendapatkan lahan yang kosong. Maraknya keberadaan mereka hingga saat ini di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di TPU Karet Bivak, Tanah Abang.
Hasil penelusuran WARTA KOTA saat meninjau lokasi tersebut, nampak beberapa petugas pembersih kuburan, sibuk berlalu lalang ke makam satu ke makam lainnya.
Mereka yang hanya diberi upah Rp200.000 per-bulan ini bertugas membersihkan makam warga yang sudah dikerumuni daun kering, dan memotong rumput yang sudah panjang.
Tak hanya calo, beberapa pelantun doa banyak di TPU itu. Mereka yang hanya bermodalkan baju koko putih, sarung, dan peci putih, tengah menunggu peziarah.
Para pendoa ini menunggu para peziarah memintanya untuk mendoakan salah satu keluarga peziarah yang telah meninggal. Lokasi makam terbagi menjadi beberapa blok. Diantaranya blok I, II, III dan seterusnya.
Nampak juga di lokasi cukup ramai akan peziarah. Akan tetapi tak satupun terlihat ada makam baru yang siap dipakai untuk jenazah yang sudah wafat pada hari itu.
Perlu diketahui, calo-calo yang ada di TPU Karet Bivak tak lain adalah para pembersih makam itu sendiri. Mereka tak hanya bertugas membersihkan makam, akan tetapi turut menawarkan jasa ke para pemesan lahan.
Kosasih (60), petugas pembersih makam sekaligus bergelut selama 20 tahun di bidang percaloan tanah makam, mengakui para warga yang ingin ekstra cepat mendapatkan lahan makam di Karet Bivak, perlu merogoh dompet sebanyak Rp7 juta lebih.
"Biasanya, kebanyakan orang itu nge-booking buat persiapan si pemesan lahan. Mereka biasanya pesan lahan kalau salah satu keluarganya udah diperkirakan ajalnya sudah dekat. Sama saya aja sini, booking pertahunnya Rp3 juta aja," tandasnya, Rabu (21/1).
Menurut dia, dengan cara booking lahan makam mempermudah si pemesan untuk mendapatkan lahan. Bahkan, si pemesan itu berhak memilik lahan makam mana saja.(PANJI BASKHARA RAMADHAN)