Siloam Rahasiakan Nama Korban Salah Obat Bius
Namun, mereka enggan memberikan keterangan rinci tentang apapun mengenai kasus tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pihak Rumah Sakit Siloam Karawaci membenarkan bahwa ada dua pasien mereka yang tewas akibat salah injeksi obat pada beberapa hari lalu.
Namun, mereka enggan memberikan keterangan rinci tentang apapun mengenai kasus tersebut.
Humas RS Siloam Karawaci, Happy Nurfianto saat dihubungi pada Selasa (17/2/2015) mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa berbicara banyak terkait hal tersebut. Ia juga enggan menyebutkan nama dua pasien yang meninggal itu.
"Kami sudah punya komitmen dengan keluarga korban untuk tidak mempublikasikan nama dua korban tersebut. Mohon maaf, kami tidak bisa berkomentar apa-apa," ujar Happy singkat sebelum sambungan telepon tiba-tiba terputus.
Dihubungi terpisah, Wakil Direktur RS Siloam Karawaci, dr. Jeffry Uswadi juga menolak memberikan statemen terkait hal tersebut.
"Mohon maaf sekali, kami belum bisa berikan penjelasan rinci terkait masalah ini, karena sudah masuk ranah Kementerian Kesehatan. Silahkan konfirmasi ke pihak kementerian atau ke pihak PT Kalbe Farma," ujar Jeffry singkat.
Untuk diketahui, Jumat (13/2/2015) lalu beredar informasi ada dua orang yang meninggal di ICU RS Siloam Karawaci akibat dimasukkan obat buvanes spinal/intratekal.
Setelah diberikan obat, kedua pasien yang belum diketahui namanya ini mengeluh gatal-gatal. Tidak lama kemudian, keduanya mengalami kejang, dan akhirnya meninggal dunia dalam tempo waktu kurang dari 24 jam.
Belakangan, diketahui bahwa obat yang diberikan bukanlah buvanes, melainkan kalnex. Kesalahan pemberian obat tersebut diakui oleh tim investigasi PT Kalbe Farma yang dipanggil pasca insiden tersebut. (Banu Adikara)