Begal Itu Ditelanjangi, Dikeroyok, Lalu Dibakar Hidup-hidup!
Pengadilan massa akhirnya terjadi kembali. Akibat telah bosan dengan aksi curanmor yang meresahkan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pengadilan massa akhirnya terjadi kembali.
Akibat telah bosan dengan aksi curanmor yang meresahkan, seorang pencuri motor dibakar hidup-hidup di Tangerang Selatan.
Seorang pemuda dibakar hidup-hidup oleh warga Jalan Raya Ceger, Pondok Karya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, setelah tertangkap basah sedang membegal dua pemotor yang sedang berboncengan di lokasi, Selasa (24/2/2015) dini hari.
Menurut Manan (48), salah seorang warga sekitar, peristiwa terjadi pada Selasa sekitar pukul 01.00.
Kala itu, ada seorang pria dan wanita tengah berboncengan motor dari arah Pondok Betung menuju Jurang Mangu.
"Lalu tiba-tiba ada motor lain yang memepet. Ternyata begal motor. Ada dua orang juga, boncengan," ujar Manan.
Lanjut Manan, warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung membantu pria dan wanita yang tengah dibegal.
"Pelaku yang dibonceng berhasil ditarik sampai jatuh dari motor. Yang bawa motornya berhasil kabur," katanya lagi.
Tanpa ampun, warga yang sudah berang langsung menghakimi begal bertubuh kurus itu.
Tak sampai situ saja, warga juga menelanjangi, digebuki beramai-ramai lalu membakarnya hidup-hidup hingga hangus.
Resah
Sebelumnya, warga Kota Tangerang dan sekitarnya dibuat resah dengan beredarnya pesan berantai tentang titik-titik rawan begal motor.
Dalam pesan tersebut bahkan juga disertai kejadian fiktif.
Pesan tersebut menyebutkan bahwa aksi begal motor kerap terjadi sekitar pukul 21.00 hingga 04.00, dengan lokasi rawan di Kota Tangerang seperti kawasan industri Jatake Jatiuwung, jalur Karawaci hingga Kebon Nanas Cikokol, dan kolong jembatan depan Serpong Townsquare.
Dalam pesan berantai itu juga disebutkan adanya wanita korban pembegalan hingga tewas di kawasan Cikoneng, Jatiuwung. Dituliskan bahwa sang korban tewas dibantai lima begal yang merampas sepeda motornya.
Menanggapi pesan berantai tersebut, Kapolsektro Jatiuwung, Komisaris Rully Indra membantahnya.
Rully mengatakan bahwa pesan tersebut adalah pesan ngawur yang bertujuan menakut-nakuti pembacanya.
"Yang kasus pembantaian bisa dipastikan bohong, karena laporannya tidak ada. Tidak ada laporan juga dari rumah sakit," katanya.