Kisah Kenekatan Sri yang Selamat Dari Aksi Para Begal
Beruntung, dalam kondisi tangan terluka, Sri dengan refleks berhasil merebut samurai dari tangan sang penjahat.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bermodal nekat, Sri Astriani (20), berusaha merebut pedang samurai dari tangan begal sepeda motor yang berusaha melukainya. Warga Kedaung, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, itu sempat terluka tangannya terkena sabetan samurai.
Beruntung, dalam kondisi tangan terluka, Sri dengan refleks berhasil merebut samurai dari tangan sang penjahat. "Waktu ngerebut sama sekali nggak ada rasa takut. Baru takut pas kami udah jatuh dan pedangnya lepas dari tangan saya," ujar Sri ketika ditemui Warta Kota.
Sri adalah korban pembegalan di Jalan Raya Ceger, Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, yang terjadi Selasa (24/2) dini hari, sekitar pukul 01.00.
Kala itu, Sri sedang berboncengan dengan kekasihnya, Wahyu Hidayat (21). Mereka menggunakan motor Honda Beat B 6878 WHO dari arah Pondok Betung menuju Jurang Mangu. Pasangan ini baru pulang makan nasi goreng di Gang Bambu, Pondok Betung.
Sekonyong-konyong, lanjut Sri, tiba-tiba melesat sebuah sepeda motor matic yang ditumpangi dua orang, menyusul motor yang tengah dipacu Wahyu. Perasaan Sri langsung tidak enak.
"Saya sudah ngerasa itu begal motor. Tapi kirain saya di belakang sudah nggak ada. Nggak tahunya masih ada lagi di belakang. Kami dipepet dari arah kanan. Motornya nggak jelas apa, pokoknya motor matic, semuanya warna putih," kata Sri.
Saat itulah, salah satu pelaku yang membawa sebilah pedang samurai mengayunkannya ke arah Wahyu dan Sri. Wahyu terluka di kaki kanan, sedangkan Sri terluka di tangan kanannya.
Tidak gentar, baik Wahyu maupun Sri memberikan perlawanan. Serangan begal bersamurai terus dihalau. Pergelutan itupun membuat keduanya kehilangan keseimbangan dan jatuh.
"Waktu itu banyak warga sudah lihatin kami. Kondisinya masih ramai. Sebelum kami teriak minta tolong juga warga sudah bergegas datang," katanya.
Di tengah kalutnya kondisi, salah satu pelaku masih berusaha membawa kabur motor Wahyu. Namun, warga keburu merubung. Begal pria itu pun terkepung. "Langsung dihajar habis-habisan pelakunya. Dipukul, ditendang sampai nggak bisa bangun. Tiga lainnya kabur nggak tahu ke mana," katanya lagi.
Lanjut Wahyu, warga yang berang lalu membugili sang begal, sebelum akhirnya menyiramnya dengan bensin dan membakarnya sampai hangus. "Saya sama Sri sempat dibawa ke klinik, sakitar 200 meter dari lokasi kejadian," kata Wahyu.
Menurut Wahyu, ia kurang bisa menggambarkan deskripsi wajah para pelakunya. "Semuanya pakai masker. Badannya lumayan tinggi, mungkin umur 30 tahunan," kata Wahyu.
Wahyu dan Sri juga tidak perlu menjalani pengobatan serius. Luka di kaki kanannya sudah mendapat lima jahitan, sementara Sri tiga jahitan di tangan kanannya. "Saya trauma. Soalnya biasanya lewat situ aman-aman saja, nggak pernah ada apa-apa," katanya lagi. (Harian Warta Kota)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.