Penuturan Ibunda Begal yang Dibakar Hidup-hidup
Ia masih meratapi kematian Hendriansyah (29), putranya yang tewas dibakar massa di Pondok Aren beberapa hari lalu.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Warta Kota, Banu Adikara
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Sutina masih terduduk lemas. Ia masih meratapi kematian Hendriansyah (29), putranya yang tewas dibakar massa di Pondok Aren beberapa hari lalu.
Ditemui di kediamannya di Jalan Inpers V, RT 04/6 No. 36, Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Sutina nampak duduk bersandar di tembok rumahnya.
(Baca juga: Ini Kronologi Begal Dibakar Hidup-hidup)
Wanita tua itu mengenakan masker. Bicaranya lemah.
"Capek sekali saya, Mas. Masih nggak nyangka kejadian seperti ini. Padahal saya udah lama banget nggak ketemu dia," kata Sutina kepada Warta Kota, Jumat (27/2/2015).
Sutina mengatakan, ia terakhir kali bertatap muka dengan Hendriansyah dua tahun lalu.
"Ketemu juga cuma sebentar doang. Cuma pulang sebentar, terus pergi lagi. Nggak pakai pamit," kata Sutina.
Menurut Sutina, Hendriansyah memang sudah lama tidak tinggal seatap dengannya.
"Dia mau mandiri sendiri. Kerja sendiri. Dia kan cuma lulusan SMP, jadi kerja serabutan kemana-mana. Saya nggak pernah tahu selama dua tahun belakangan dia tinggal dimana," katanya.
Ditelanjangi dan Dikeroyok
Inilah kisah pengadilan massa terhadap begal itu. Seorang pemuda dibakar hidup-hidup oleh warga Jalan Raya Ceger, Pondok Karya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, setelah tertangkap basah sedang membegal dua pemotor yang sedang berboncengan di lokasi, Selasa (24/2/2015) dini hari.
Menurut Manan (48), salah seorang warga sekitar, peristiwa terjadi pada Selasa sekitar pukul 01.00.
Kala itu, ada seorang pria dan wanita tengah berboncengan motor dari arah Pondok Betung menuju Jurang Mangu.