Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibunda: Nadhira Pulang Nak, Bunda Kangen Berat

Rasa rindu terhadap anak keduanya sangat dirasakan oleh wanita yang menggunakan jilbab berwarna hitam itu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ibunda: Nadhira Pulang Nak, Bunda Kangen Berat
Warta Kota/Bintang Pradewo
Keluarga Nadhira Fajriani Ramdhan menggelar jumpa pers di Jakarta, Kamis (12/3/2015), tentang hilangnya Nadhira sejak Sabtu (7/3/2015) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Air mata Yeni Mardiana (‎47) tak terbendung saat menceritakan putri kesayangannya, Nadhira Fajriani Ramdhan (14), yang menghilang sejak Sabtu (7/3/2015) lalu.

Rasa rindu terhadap anak keduanya sangat dirasakan oleh wanita yang menggunakan jilbab berwarna hitam itu.

Segala upaya pencarian dari keluarga dan teman-teman orangtua Nadhira terus dilakukan. Baik dari penyebaran informasi lewat broadcast message BBM sampai melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Sektor Cipayung sejak kejadian hilangnya Nadhira.

Sambil menitikkan air mata, ibu tiga anak itu selalu mengutarakan rasa rindunya terhadap gadis yang mempunyai rambut ikal itu.

"Kepada Nadhira yang sedang berada di suatu tempat, sayang.. Pulang Nak. Bunda kangen, kangen berat. Bunda mau peluk dan cium teteh," kata dia sambil terus mengusap air mata yang sampai membasahi slayer warna merah miliknya di Komunitas Kafe, Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2015).

Dia menjelaskan kronologi hilangnya siswi SMP Nurjanah di Cibubur, Jakarta Timur, itu. Wanita yang mempunyai tinggi badan 155 centimeter dan berat 80 kilogram itu sempat meminta uang kepada ibunya untuk jajan di luar sekolah.

Saat itu, Yeni sedang mengikuti rapat di sekolah. Sementara, Nadhira sudah selesai pendalaman materi di sekolah pada Sabtu (7/3/2015) sekitar pukul 11.00 WIB.

BERITA REKOMENDASI

"Saya kasih dia duit Rp 20.000 dan sempat mencium pipi kanan Nadhira," tuturnya.

Itu belum ada firasat kalau Nadhira akan menghilang. Karena, menurutnya dia bersama Nadhira ingin berjalan-jalan ke Plaza Cibubur setelah rapat di sekolah selesai.

Namun, setelah rapat rampung sekitar pukul 12.00 WIB, Nadhira sudah menghilang.

"Kata satpam, dari sekolah Nadhira diantar sopir sekolah ke rumah makan padang. Setelah itu, dia menaiki ojek untuk keluar kompleks sekolah. Soalnya, jaraknya jauh dan ngga ada angkutan umum," tutur wanita yang bekerja di salah satu perusahaan swasta itu.

Setelah itu Yeni langsung mencoba mengejar Nadhira ke Plaza Cibubur. Akan tetapi, sampai di sana tidak ada. Oleh sebab itu, dia menelepon suaminya, Boyke Muharam Ramdhan (48), untuk ikut mencari Nadhira dari GPS milik anaknya.

Ternyata berdasarkan GPS, Nadhira diketahui berada di Terminal Kampung Rambutan.

"Kami mengejar sampai Terminal Kampung Rambutan dan bertanya kepada petugas apakah melihat Nadhira. Ciri-ciri Nadhira sudah diberikan dan kata petugas Dishub sempat melihatnya. Katanya sedang seperti kebingungan. Tapi, entah dimana dia sekarang," ungkapnya.

Setelah memutari Terminal Kampung Rambutan, Yeni bersama keluarga tidak menemukan sosok Nadhira. Kemudian, dia hanya bisa berdoa kepada Tuhan semoga tidak terjadi kejadian apa-apa terhadap putrinya itu.

"Saya hanya berdoa kepada Allah supaya Nadhira segera pulang. Dan saya meminta kepada suami saya agar terus mencari Nadhira," ungkapnya.

Dari broadcast message BBM yang diberikan teman-teman orang tua itu, ada informasi kalau Nadhira berada di Tangerang, dan Merak. Namun, saat dikejar ke lokasi-lokasi itu tidak ditemukan.

"Saya tegaskan bahwa hingga saat ini anak saya belum ketemu. Broadcast BBM yang mengatakan kalau anak saya sudah ketemu itu tidak benar. Kalau sudah ketemu pasti saya orangtuanya yang bicara langsung," kata dia.

Penulis: Bintang Pradewo

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas