Ray: Hak Angket untuk Dongkel Ahok, Penggantinya Sudah Disiapkan
Pengamat Politik Ray Rangkuti berpendapat sudah suatu kelaziman upaya pemakzulan diiringi dengan persiapan pergantian.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Ray Rangkuti berpendapat sudah suatu kelaziman upaya pemakzulan diiringi dengan persiapan pergantian.
Seperti yang dilakukan DPRD DKI Jakarta terhadap Gubernur Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama, contohnya.
"Bagi mereka yang melihat bahwa angket ini sebagai upaya sah untuk mendongkel Ahok, pasti sudah menyiapkan siapa penggantinya," kata Ray kepada wartawan di Jakarta, Minggu (15/3/2015).
Sebab, kata Ray, siapapun yang nanti menggantikan Ahok memiliki potensi besar meraup suara untuk pilkada 2017. Karena posisi Ahok adalah incumbent.
"Posisi incumbent, bagaimanapun, tentu menguntungkan dalam pilkada. Sekalipun begitu tentu tidak mudah untuk mendesakkan ide ini," kata Ray.
BACA: Ahok Dinilai Semakin Terpojok
Menurut Ray, jika nanti Ahok dapat dilengserkan, maka partai politik pengusung calon gubernur berikutnya adalah partai tersebar dalam hal perolehan suara.
"Ketentuannya partai yang memperoleh kursi terbanyaklah yang bisa mencalonkan. Tinggal dihitung saja partai mana kursi terbesarnya dan siapa kira-kira tokoh dari partai tersebut," kata Ray.
Sebagaimana diketahui partai terbesar di DPRD DKI Jakarta adalah PDIP.
Saat ini tokoh yang menonjol di dalamnya adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful dan ketua DPD PDIP Jakarta Boy Sadikin.
Inisiator Hak Angket DPRD DKI Jakarta Muhamad Taufik dari Partai Gerindra pun sudah secara tegas mengatakan bahwa ada kemungkinan hasil rapat ini merekomendasikan pemakzulan terhadap Gubernur Ahok.