Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dituding Kacaukan Program Jokowi, Inilah Jawaban Kadisdik DKI

api didahulukan bagi mantan Kepsek walau nomor urut hasil tesnya jauh dibawah calon Kepsek lain.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dituding Kacaukan Program Jokowi, Inilah Jawaban Kadisdik DKI
Kompas.com/Nadia Zahra
Arie Budiman. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sistem lelang jabatan Kepsek 'ala' Jokowi di Jakarta sudah diubah. Pengangkatan Kepsek tak lagi sesuai urutan kelulusan nilai hasil tes lelang jabatan. Akibatnya para calon kandidat yang lulus tes dan belum diangkat jadi galau.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budiman, tak peduli dengan hal itu. Bahkan Arie mengaku sistem pengangkatan Kepsek sudah berubah.

Pengangkatan Kepsek tak lagi sesuai urutan. Tapi didahulukan bagi mantan Kepsek walau nomor urut hasil tesnya jauh dibawah calon Kepsek lain.

Arie juga mengakui sengaja melakukan wawancara sebelum pengangkatan Kepsek.

"Kami tak mau membeli kucing dalam karung. Dulu (Jaman Jokowi) itu beli kucing dalam karung, akibatnya orang-orang brengsek pada masuk jadi Kepsek. " ujar Arie di ruang kerjanya kepada Warta Kota, Jumat (13/3/2015).

Selain itu, soal pengangkatan Kepsek tak sesuai urutan, Arie menyebut sejak jaman Jokowi pengangkatan Kepsek memang sudah tak sesuai urutan nilai kelulusan.

BERITA TERKAIT

Contohnya, kata Arie, Kepala SMAN 3, Retno Listyarti yang diangkat jadi Kepsek dimasa Jokowi menjabat Gubernur juga tak sesuai urutan.

"Masih banyak yang nilainya lebih tinggi dari Retno tapi tak diangkat. Ngga pada ribut tuh dulu. Sekarang sori aja, ini jamannya Ahok," ucap Arie. Terkait hal ini Retno sudah membantahnya.

Arie mengatakan, lebih memilih mengangkat para mantan Kepsek ketimbang yang belum pernah jadi Kepsek walau nilai hasil kelulusannya lebih tinggi, lantaran para mantan Kepsek sudah memiliki Nomor Unik Kepala Sekolah (NUKS). Sehingga tak perlu menunggu calon Kepsek mendapatkan NUKS dulu. Sebab butuh waktu sekitar tiga bulan untuk memperoleh NUKS.

"Ada kebijakan yang harus saya lanjutkan (lelang jabatan) karena kebijakan itu bagus. Tapi para Kepsek yang lulus tapi kemarin belum terposisikan itu kita beri kesempatan dulu dong," ucap Arie. Para mantan Kepsek yang lulus ini gagal mengisi posisi Kepsek dimasa Jokowi jadi Gubernur lantaran urutan nilai hasil tesnya kalah dengan calon lain.

"Kebijakan untuk mendahulukan para mantan Kepsek ini sangat baik," ucap Arie.

Selanjutnya, menurut Arie, terkait wawancara sebelum pengangkatan dengan Badan Pertimbangan Jabatan (Baperjab), itu dilakukan untuk mengetahui visi calon Kepsek. "Boleh ngga kalau saya memberi bekal? Ini dukungan moral suporting positif agar guru bisa bertugas dengan baik karena lingkungan strategis ada yang jahat tak semuanya baik," kata Arie.

Terkait adanya guru dan para Wakil Kepala Sekolah yang jengkel dengan keputusan ini, Arie tak ambil pusing.

Menurut Arie, jabatan Kepsek bukan untuk diperebutkan apalagi diributkan. "Guru itu bukan sekadar profesi, tapi pengabdi, bukan ribut soal jabatan. Ini interest soal jabatan, passionnya apa itu. Ini dunia pendidikan yang terjadi kok jabatan diperebutkan, saya ngga suka kayak gitu," ujar Arie.

Lebih lanjut, Arie sepakat apa yang Ia lakukan sekarang adalah model baru. "Kalo dibilang model baru? Iya, ini adalah model baru yang dibilang lebih baik. Mereka lebih seneng sekarang," kata Arie.(ote/m1)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas