Ahok: PNS DKI Tak Mau Bersaing Silakan Keluar Saja
"Kalau kami bilang saya tidak kebagian, mestinya tanding dong. Anda mesti saling berebut di posisi ini. Itu namanya seleksi promosi terbuka,"
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan terbuka agar PNS Pemprov DKI Jakarta bekerja keras sesuai target maksimal sudah diberlakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka yang tak kuat bersaing akan terpelanting.
Ahok memastikan persaingan itu bisa didapat jika PNS berhasil memperoleh poin maksimal sehingga diganjar Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) dinamis. Mau tak mau untuk mendapatkan itu harus kerja keras.
"Kalau kami bilang saya tidak kebagian, mestinya tanding dong. Anda mesti saling berebut di posisi ini. Itu namanya seleksi promosi terbuka," ungkap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Ia mengimbau PNS yang tidak mau berkompetisi dan bersaing silakan keluar. Karena masih banyak PNS di luar DKI Jakarta yang siap menggantikan posisinya. Selain itu banyak juga PNS yang siap menduduki jabatan struktural.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengingatkan, tingginya nilai tes psikologi atau kompetensi dasar seseorang tidak berpengaruh untuk jabatan struktural, karena sekarang menggunakan seleksi terbuka. Pejabat struktural pun dinilai karena kinerjanya.
Ahok mencontohkan PNS yang ditempatkan di Puskesmas dibandingkan mereka yang bekerja di Dinas Kesehatan, poin TKD lebih banyak diperoleh mereka yang bekerja di Puskesmas. Karena pegawai Puskesmas selain lebih aktif, bekerjanya banyak.
"Kalau anda kalah, anda merasa, ngapain kerja di DKI lagi kalau begitu. Di luar lebih besar, silakan keluar dari DKI, Toh banyak juga PNS di luar DKI mau masuk ke DKI. Ini kan persaingan yang kita ciptakan," ungkap Ahok.