Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok didesak untuk segera membuka nama-nama anggota DPRD DKI yang dianggap terlibat menyelundupkan anggaran siluman Rp 12,1 Triliun.

Menurut Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) Sihol Manullang, kini bukan saatnya lagi untuk beretorika dengan tuduhan kosong.

"Menghindari pencemaran nama baik, Ahok bisa kembali mendatangi Komisi KPK, untuk mengungkap nama-nama yang terlibat," kata Sihol kepada wartawan, saat menggalang aksi dukungan buat Ahok, di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, (12/4/2015) pagi.

Ia mengatakan, dari sisi perkembangan opini masyarakat, belum ada subtansi baru terkait hal itu. Mulai persoal anggaran siluman Rp 12,1 triliun kemudian Ahok diadukan ke Bareskrim Polri, berlanjut dengan pemberntukan panitia hak angket di DPRD DKI Jakarta.

"Apakah anggaran siluman memang ada, Ahok tidak ungkap nama," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat bosan dengan isu yang monoton. Maka sebagai pendukung Ahok, pihak meminta agar mantan bupati Belitung Timur itu mengungkap nama-nama sekalipun jika ada pegawai Pemda DKI yang ikut serta.

Dia mengkhawatirkan, jika Ahok tidak membuka nama, dianggap akan mempengaruhi persepsi publik terhadap dirinya sendiri. Dengan demikian, kata Sihol, tak ada pilihan selain mengungkap nama-nama itu.

Ditambahkan, kalau memang punya bukti namun Ahok tak mau membuka ke publik, maka jalan terbaik adalah memberi petunjuk atau clue ke KPK. "Beritahu ke publik nama-nama sudah diserahkan ke KPK," usainya.